TRIBUNNEWS.COM, LAHAT --- Warga Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Lahat yang tinggal tidak jauh dari perlintasan Kereta Api belakang Kantor Pertamina Lahat, Minggu (27/9) Sekitar pukul 14.00 mendadak berteriak histeris saat melihat Avanza bernomor polisi, BG 1214 YC.
Belakangan diketahui Avanza nahas tersebut dikemudikan Brigpol Febriansyah anggota Polres Lahat bersama kekasihnya Leni Rahmati diseret kereta api lokomotif mantan KA 3129 A Ka Barang yang dikemudikan masinis Haris AW (25) dan Asisten masinis Yoga Dien Nulhaqi.
KA Lokomotif sendiri melaju dari arah Kelurahan Banda Agung menuju ke stasiun KA Lahat.
"Berhenti, berhenti, berhenti ado mobil tetabrak mati gek wongnya ni,"Kata Baskoro warga sekitar, saat menirukan seruan warga menghentikan kereta api yang menyeret Febri dan Leni.
Diceritakan Baskoro, suara gemuruh begitu canter terdengar saat kendaraan diseret karena berbenturan dengan bebatuan penopang rel kereta.
Dirinya juga meski samar, melihat kedua pengendara begitu panik di dalam mobil.
Beruntung, katanya saat warga sudah menghadang sambil melambaikan tangan kereta berhenti dijarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
"Panik galo. Apalagi kereta masih tetap jalan meski ada mobil yang teseret. Kalau tak berhenti tak tahu apa yang akan terjadi. Pas sebelum kejadian mobil melintas dari arah lapangan gelora serame Lahat, hendak kearah pertamina,"ujarnya.
Sementara itu, akibat kejadian naas tersebut mobil Avanza yang dikendarai Febriansyah remuk. Kerusukan berat terjadi pada bagian badan mobil.
"Saat kereta berhenti bersama anggota Lantas Lahat, mobil diangkat kepinggir. Sementara kedua korban langsung dilarikan kerumah sakit,"tambah Dayat, warga lainya.
Terpisah, Kasat Lantas polres Lahat, AKP Marully RA SH menuturkan saat ini korban yang juga anggota Polres Lahat sedang mendapatkan perawatan di RSUD Lahat.
Kendati demikian keduanya hanya mengalami luka lecet dan shock akibat kejadian yang menimpa keduanya.
Diterangkan Marully, sebelum kejadian kedua pasangan kekasih ini melintas dari Lapangan Gelora Serame kearah Pertamina Lahat. Saat dilokasi perlintasan tanpa melihat kekiri dan kanan lagi, kendaraan terus melaju.
"Keduanya tak melihat kanan kiri hingga saat bersamaa kereta langsiran yang hanya lokomotif saja melintas hingga terjadila peristiwa naas tersebut,"terangnya.
Diakui Marully, dilokasi kejadian memang tidak tersedia palang perlintasan.
Pihaknya sendiri akan segera mengkoordinasikan dengan PT KAI untuk upaya pemasangan palang sehingga kejadian serupa tak terjadi kembali.
"Kita akan koordinasi dengan PT KAI agar tak terulang lagi,"ujarnya. Sementara itu, kedua korban belum bisa ditemui dan masih dirawat di RSUD Lahat. CR22