Laporan wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM JAMBI - Kabut asap yang semakin pekat di Jambi ternyata tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, namun juga merembet ke sektor ekonomi.
Menurut Kabag Perekonomian Pemerintah Kota Jambi, Jaharuddin, kabut asap hingga saat ini membuat perekonomian kian menurun.
Akibatnya berdampak dengan angka kemiskinan yang turut meningkat dikarenakan daya beli masyarakat saat ini kian lesu.
Turunnya semangat daya beli warga tersebut menurutnya otomatis membuat penghasilan masyarakat juga menjadi turun.
"Makanya angka kemiskinan meningkat. Yang biasanya nyaman sekarang sudah tidak lagi," ujar Jaharuddin, Senin (28/9/2015).
Ia mengaku saat ini pihaknya belum bisa mempresentase berapa angka kemiskinan di Kota Jambi.
Namun ia khawatir, dalam beberapa waktu ke depan angka tersebut akan terus bertambah jika kabut asap tidak kunjung hilang.
"Kalau persentase belum ada saat ini. Untuk tahun ini lebih parah karena sangat berdampak sekali dengan perekonomian," katanya.