Tribunnews.com, Indralaya - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berencana menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (9/10/2015).
Aksi unjuk rasa itu dilakukan untuk mendesak Gubernur Sumsel Alex Nurdin segera mengatasi permasalahan kabut asap yang sudah berlangsung berbulan-bulan.
Mahasiswa menilai Pemprov Sumsel bisa lebih cepat lagi mengatasi kabut asap di Provinsi Sumatera Selatan.
“Kami menilai Gubernur Alex Nurdin lamban dalam menangani permasalahan kabut asap yang sudah berlarut-larut ini,” kata Presiden BEM Unsri, Febri Walanda, dalam keterangan pers, Kamis (8/10/2015).
Febri Walanda mengatakan, ada empat tuntutan yang akan mereka sampaikan jika bertemu dengan Gubernur Alex Nurdin besok. Keempat tuntutan itu di antaranya tangkap dan adili pihak perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran lahan serta segera kerahkan tim sarana dan prasarana yang memadai untuk menanggulangi kabut asap di Sumsel.
“Selain itu, kami meminta agar Pemprov Sumsel mengumumkan status bencana kabut asap di seluruh Provinsi Sumatera Selatan dari siaga bencana menjadi tanggap darurat dan menjalankan dengan tegas UU No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan,” ucap Febri.
Febri menambahkan, mahasiswa mengultimatum jika sampai dengan hari Senin depan, Pemprov Sumsel masih belum memenuhi tuntutan, maka mereka akan datang dengan massa yang lebih besar. “Kami akan turun dengan ribuan massa,” ucap Febri. (Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria)