Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi akan memadukan keberadaan pelaku ojek online dan pelaku ojek di pangkalan untuk menjadi ojek peduli keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Bandung.
Itu dilakukan untuk mencegah konflik yang terjadi antara pelaku ojek di pangkalan dan pelaku berbasis teknologi smartphone tersebut.
Kasat Binmas Polrestabes Bandung, AKBP Adie Sumarwan, menilai, kehadiran pelaku ojek online di Kota Bandung sangat berpotensi menimbulkan konflik.
Sebab sejumlah pelaku ojek di pangkalan di Kota Bandung merasa tersaingi dengan kehadiran mereka.
Diakuinya, sejauh ini kejadian yang dipicu karena persaingan ojek di Kota Bandung belum sampai merebak seperti di luar Bandung.
"Tapi gejala yang menentang keberadaan ojek online banyak bermunculan di sejumlah pangkalan ojek di Kota Bandung," ujar Adie kepada Tribun di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (14/10/2015).
Polrestabes Bandung akan memfasilitasi pertemuan antara pelaku ojek online dengan ojek pangkalan.
Pertemuan itu juga menjadi kesempatan bagi penyelenggara ojek online untuk menjelaskan kegiatan usahanya di Kota Bandung.
Mereka ini, lanjut dia, kan membuka usaha baru dan ini harus dipahami pelaku ojek lainnya.
Karena kalau tidak dipahami bisa menjadi persaingan yang tidak sehat karena dianggap mengganggu usaha pelaku ojek yang sudah punya pangkalan.
"Selain itu, kalau sudah disosialisasikan dan mereka tersentuh ingin jadi pelaku ojek online, kan jadi bagus juga," ujar Adie. (*)