Laporan wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mempawah, Taufiqurrahman mengaku sangat syok saat mengetahui dari media elektronik dan cetak terjadinya penangkapan salah satu kader terbaik Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo oleh KPK.
Ketidak percayaan itu, lantaran melihat sepak terjangnya di dunia politik yang begitu tegas.
"Saya sangat terkejut sekali dengan kejadian ini. Karena saya tahu ini pun dari media tadi," ucapnya.
Taufiq sempat tidak percaya terhadap berita itu, namun penangkapan ini menurutnya masih menggunakan azas praduga tak bersalah.
Menurutnya, proses dalam penangkapan itu sendiri akan ada ending finalnya nanti apa hasilnya.
Terlepas dari itu semua, lanjut dia, Partai Hanura dalam 5 tahun lalu sebagai partai yang bersih, sehingga ketika ada kasus yang menimpa kader tentu ini menjadi pukulan telak.
"Apapun hasilnya nanti kita harap partai tidak terimbas. Tapi jika hasilnya memang terbukti bersalah tentunya DPP sudah punya keputusan tegas di dalam partai ini terhadap kadernya yang memang bersalah. Tentu dipasti akan terjadi pemecatan karena ini demi partai. Jangan hanya karena satu kader bisa berimbas kepada kader dan partai," ungkapnya.
Taufiq mengaku sangat kecewa terkait permasalahan ini. Sekalipun partai punya AD/ART dalam penjaringan kader namun tetap kembali pada dasar keimanan yang ada pada setiap kader itu sendiri.
"Karena siapapun tahu godaan kepada kader yang berada di kursi politik semakin tinggi tentu apapun posisinya tentu godaannya semakin besar. Tinggal bagaimana peranan iman dalam diri kita sendiri untuk menangkis godaan tersebut," tuturnya.
Untuk itu, ia berkesmipulan bahwa munculnya kasus-kasus yang menimpa para petinggi partai itu datang mulai pada era ditetapkannya UU pemilu.
Dan kebanyakan kader partai yang bermasalah itu merupakan kader yang baru masuk dan langsung lolos dalam politik saat mencalonkan diri.