TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU UTARA - Belasan hektare lahan gambut yang terbakar di Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Minggu (25/10/2015), menyebabkan ibu kota Mamuju Utara terperangkap kabut asap.
Meski tidak tampak kobaran api di permukaan lahan yang terbakar, namun kepulan asap yang menyembul dari lahan gambut ini cukup pekat dan menyesakkan dada.
Kabut asap mulai berdampak terhadap warga, terutama para pengguna jalan di jalur Trans Sulawesi akibat jarak pandang terganggu kabut asap.
Kebakaran diduga sengaja dibakar warga untuk mempermudah pembukaan perkebunan kelapa sawit di desa tersebut.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mendapatkan laporan tersebut, langsung menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.
Namun karena lokasi kebakaran sulit dijangkau kendaraan pemadam, petugas dan warga yang berada di lokasi tersebut terpaksa menggunakan sejumlah ember dan jeriken untuk mengangkut air dari mobil pemadam ke lokasi asal asap.
Anhar, warga setempat mengatakan, kebakaran lahan gambut ini sudah berlangsung sejak empat hari lalu. Namun karena tak kunjung dipadamkan, kebakaran meluas hingga menghanguskan belasan hektar.
“Apinya sulit dipadamkan. Selain karena tidak kelihatan juga karena petugas pemadam tidak bisa menjangkau seluruh titik api dan hanya memadamkan di sekitar jalan yang bisa dijangkau,” ujar Anhar, warga setempat yang ikut memadamkan api.
Hingga saat ini, api belum bisa dipadamkan. Rencananya, BPBD akan melanjutkan pemadaman api besok pagi.Luasnya titik api dan sulitnya petugas menjangkau titik api membuat kebakaran lahan gambut suit dipadamkan.
Sejumlah warga menduka kebakaran lahan gambut ini dilakukan warga untuk kepentinan pembukana lahan sawit baru di lokasi kebakarn.
Hingga saat ini api belum bisa dipadamkan, rencananya badan penanggulangan bencana daerah akan melanjutkan pemadaman api besok pagi, namun kepulan asap di desa karya bersama sudah berdampak ke kota kabupaten. (K25-11/Junaedi)