Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Pemilik warung remang-remang yang dibongkar di Jalan Pantura, Desa Surodadi dan Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Udin (38), mengaku selalu "setor" Rp 60 ribu tiap minggu.
Namun ia tidak mau mengungkapkan kepada siapa "setoran" tersebut diberikan.
Menurutnya, memang tidak ada iuran atau pungutan retribusi untuk membuka warung remang-remang.
Setoran tersebut diberikan sebagai uang keamanan.
"Bosnya saya setor Rp 30 ribu per minggu, anak buahnya dua orang masing-masing Rp 15 ribu," jelas dia tanpa menyebut yang dimaksud dengan "bos" dan "anak buah" tersebut, Senin (1/11/2015).
Sebanyak 131 warung remang-remang yang dibongkar hari ini.
Jika rata-rata warung remang-remang tersebut setor Rp 60 ribu tiap minggu, maka uang yang didapat dari setoran seluruh warung mencapai Rp 7.860.000 tiap pekannya.
Ia mengaku pasrah warungnya yang berdiri di atas lahan milik Perhutani dibongkar.
Kendati demikian, dia mengaku kecewa karena kamar tempat tidurnya juga ikut dibongkar.
"Aturannya maksimal hanya ada satu kamar untuk pemilik warung tidur. Tapi kenyataannya semua kamar dibongkar, kalau begini saya mau tidur dimana," jelasnya. (*)