Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga Ismayana
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Petugas medis RSUD Sanglah menemukan tanda kekerasan yang disebabkan benda tumpul di bagian leher, hidung dan mulut.
Temuan ini diperoleh setelah petugas melakukan autopsi jenazah bayi yang dibawa ke rumah sakit dalam tas warna hitam dalam kondisi meninggal pada 30 Oktober 2015 lalu.
"Ada tanda kekerasan di leher di samping pembekapan," kata Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, kepada Tribun Bali, Selasa (3/11/2015).
Alit memaparkan, bayi itu lahir dalam kondisi masih hidup, sempat bernapas dan diperkirakan meninggal kurang dari 24 jam setelah dilahirkan.
Sebelumnya sesosok bayi baru dilahirkan dibawa ibunya Tutut Dwi Jayanti ke RSUP Sanglah, Denpasar, Bali dalam tas warna hitam dalam kondisi meninggal.
Saat itu Tutut meminta dokter untuk menangani anaknya agar bisa hidup kembali.
Dari pengakuan Tutut, anak itu dibekap hingga tidak bergerak setelah lahir di rumah Jalan Oberoi, Kuta, Badung, Bali sekitar pukul 05.00 Wita.