Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Naiknya harga lele di Palembang membuat keuntungan pedagang kuliner berkurang hingga 30 persen.
Seperti yang diungkapkan Apit, pedagang kuliner pecel lele Mbak Ayu di Kawasan Tangga Buntung Palembang.
"Sudah dua hari ini harga lele naik. Tetapi kita tidak ikut menaikan harga," ujarnya kepada Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), Rabu (4/11/2015).
Keputusannya tidak menaikkan harga dagangannya lantaran dia yakin kenaikan harga lele ini hanya sementara.
"Kita pilih bertahan tidak menaikkan harga tetap Rp 12.000 agar pelanggan tidak kecewa," jelasnya.
Akibatnya keuntungan yang didapat Apit harus hilang hingga 30 persen dari biasanya.
"Kisarannya seperti itulah," ucapnya enggan menyebut nominal.
Hal yang sama juga diungkapkan Karyono, pedagang pecel lele di Jalan Ahmad Yani, Plaju.
Ia tetap bertahan tidak menaikkan harga pecel lelenya meski saat ini ada kenaikan harga ikan lele di pasaran.
"Kenaikan seperti ini biasa. Saat stok berkurang pasti harga naik," ujarnya.
Ia berharap berkurangnya stok ikan lele di pasaran tidak berlangsung lama agar ketersediaan menu pecel lelenya tetap ada.
Dia khawatir jika tidak ada penambak yang panen membuat ikan lele akan benar-benar hilang.
"Jangan sampai begitu. Lele kan termasuk ikan yang banyak dibudidayakan. Ini hanya pengaruh musim kemarau," lanjutnya.