TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sekumpulan mahasiswa, masyarakat dan pemuda menggelar aksi demo damai di Zero Point Manado, Jumat (6/11/2015).
Pantauan Tribun Manado (Tribunnews.com Network), para pendemo yang datang menggunakan dua mobil pikap turun di Zero Poin, mereka memegang spanduk dan juga terdapat bunga orang mati (krans).
Para pendemo kemudian membagikan selebaran kertas dan bunga kepada warga dan pengendara yang melintasi daerah itu.
Kemacetan pun terjadi di sepanjang jalan itu. Demo ini bertema Save Panwaslu Cinta Damai Kota Manado.
Yok Pedi Lete, seorang mahasiswa yang berorasi mengatakan gerakan mahasiswa, pemuda dan masyarakat cinta damai dibangun atas dasar keprihatinan dan kepedulian terhadap dinamika politik lokal yang isunya diarahkan kepada kepentingan para elit Politik.
"Kepentingan para elit politik ini yang merujuk pada strategi politik yang tidak etis dan tidak mendidik," katanya.
Pedi mengatakan, ini sengaja dibangun oleh sekelompok orang dengan orientasi tujuan menjegal kompetitor (pasangan calon lain) yang notabene masih dicintai dan dirindukan oleh masyarakat Kota Manado.
"Untuk itu kami peduli dengan demokrasi lokal," ujarnya.
Arti Hujjatul Islam, Gelar yang Diberikan kepada Imam Al Ghazali dan Ibnu Taimiyah Ulama Besar Islam
Soal Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Chapter 2 Unit 1 My Favorite Food Halaman 59 - 60
Kepedulian tersebut di antaranya menolak segala bentuk intervensi/campur tangan dari pihak manapun terhadap instrumen penyelenggara Pemilukada yaitu Panwaslu dan KPU Kota Manado.
Demo ini berlangsung aman dan turut dijaga oleh anggota Polresta Manado.(Fer)