Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sejak menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jendral Budi Waseso banyak memberikan gebrakan-gebrakan yang inovatif.
Salah satu wacana yang masih hangat diperbincangkan adalah pembangunan rumah tahanan bagi bandar narkoba yang di sekelilingnya dibuat kolam berisi buaya.
Selain rutan bandar narkoba, Budi Waseso yang hadir dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba di Polresta Medan juga mengungkapkan bahwa dirinya tengah mencanangkan program kurikulum pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah dan tingkat kampus.
"Kita akan canangkan kurikulum pencegahan penyalahgunaan narkoba ini. Mulai dari tingkat sekolah dasar, hingga tingkat perkuliahan atau perguruan tinggi," katanya, Selasa (10/11/2015) sore.
Untuk merealisasikan programnya ini, Budi bersama BNN akan merangkul akademisi guna membentuk kurikulum dimaksud. Ia berjanji, selama dirinya menjabat sebagai Kepala BNN, narkoba di Indonesia ini harus diberangus hingga ke akar-akarnya.
"Jangan berikan pengampunan kepada bandar narkoba. Karena mereka itulah sebenarnya pelaku pembunuhan berencana terhadap generasi bangsa kita ini," ungkap Budi.
Terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Inspektur Jendral Ngadino menyebut tiap tahunnya, modus peredaran narkoba kerap berubah-ubah. Langkah ini dilakukan para bandar untuk menjerat kalangan remaja yang rentan terhadap tindak pidana penyalahgunaan narkoba.
"Kedepan, kita harus berhati-hati. Kita harus bersama-sama membasmi peredaran narkoba ini," ungkap Ngadino. (*)