Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Ratusan warga Desa Depok, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, digegerkan temuan semburan lumpur di daerah tersebut.
Semburan itu bermula dari pengeboran untuk memeriksa kontur tanah yang dilakukan tim survey lokasi Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Pekalongan-Batang, sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (12/11/2015).
Pengeboran yang dilakukan beberapa meter itu, membuat air bercampur lumpur keluar dari lubang setinggi 15-20 meter.
Warga Desa Depok, Bagyo (45), mengatakan, semburan lumpur itu langsung keluar setelah dibor.
"Saya lihat sendiri, kebetulan orang sini, rumahnya dekat di sana," kata dia, Jumat (13/11/2015).
Warga yang penasaran terhadap semburan lumpur juga sudah tidak bisa melihatnya. Karena semburan lumpur telah berhenti.
"Tapi lubangnya itu ditutup sama petugas, kalau dibuka tutupnya kemungkinan keluar lagi. Di sana juga masih ada pipa yang ditinggal," kata dia.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko mengaku telah memeriksa kondisi di lapangan pasca semburan lumpur tersebut, bersama Bupati Pekalongan, Amat Antono.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab munculnya lumpur tersebut.
"Hasil kesimpulannya kami belum mengetahui penyebab munculnya lumpur tersebut," jelas dia.
Bambang menambahkan, semburan lumpur itu saat ini telah berhenti sejak pukul 21.00, Kamis malam kemarin.
"Dari kemarin malam, semburan lumpurnya sudah berhenti," katanya.
Kepala Dusun Bogor, Desa Depok, Siwalan, Suparto mengatakan, pihaknya khawatir semburan lumpur tersebut dapat mengakibatkan dampak menyerupai lumpur Lapindo.
"Ya kami takutnya seperti lumpur Lapindo. Was-was juga warga, makanya dari malam banyak yang datang ke sini," jelas dia, Desa Depok, Kecamatan Siwalan, Jumat (13/11/2015)
Bahkan, kata dia, Bupati Pekalongan telah meninjau lokasi bersama Dinas ESDM dan PSDA.
"Semburan lumpurnya malam ditutup. Tapi tadi pagi katanya sempat keluar lagi. Mungkin sekarang kalau dibuka tutupnya bisa keluar lagi," jelas dia.