Laporan Reporter Tribun Jogja Padhang Pranoto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN -Terminal Buntalan, yang kini berganti nama dengan Terminal Ir Soekarno akan dilengkapi dengan moda transportasi tradisional.
Hal itu guna menjembatani kekuarangan moda transportasi angkutan umum di Klaten.
Kepala Dishub Klaten Bambang Giyanto menyatakan, di Terminal tersebut akan diberikan tempat khusus bagi andong dan becak.
Dengan sarana tersebut, maka masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berpindah ke stasiun ataupun menuju tempat lain.
"Ya nanti bisa ke stasiun pakai andong atau becak. Kalau mau ke rumah sakit juga bisa. Ataupun jika menginginkan pergi ke tempat wisata seperti Rawa Jombor juga bisa," katanya, seusai launching sarana transportasi tradisional di terminal tersebut, Rabu (25/11/2015).
Ia mengatakan, nantinya akan disediakan sekitar 20 unit andong yang biasanya mangkal di ajang Car Free Day, untuk melayani penumpang.
Selain itu, diharapkan dengan pemberdayaan tersebut bisa menghasilkan peningkatan ekonomi, bagi penarik becak ataupun andong.
Bambang berharap agar moda transportasi tersebut dimanfaatkan betul oleh penumpang.
"Nantinya akan tercipta hukum pasar ketika permintaan dari pelanggan banyak, maka pengusaha andong semakin banyak mangkal dan meningkatkan perekonomian mereka," katanya.
Menurutnya, sebelum mangkal di terminal mereka menjajakan jasanya di pasar-pasar ataupun car free day.
Sementara itu, Warsito ketua paguyuban Bendi mengaku senang.
Hal itu karena selama ini mereka sudah tidak boleh mangkal di stasiun. Adapun anggota paguyuban andong, berkisar 50 orang.
"Ya terimakasih sekali pemerintah sudah menghidupkan transportasi tradisional," tutup Warsito. (tribunjogja.com)