Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Warga Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar acara kirab budaya untuk memeringati Haul Ki Ageng Joko Tarub, Sabtu (28/11/2015) siang.
Dalam tradisi tahunan itu, warga mengarak gunungan berupa hasil bumi sejauh kurang lebih dua kilometer menuju lapangan desa setempat.
Sebelumnya, dua gunungan setinggi 2,5 meter tersebut didoakan oleh Juru Kunci Makam Ki Ageng Joko Tarub di Balai Desa.
Nampak sejumlah petinggi trah Keraton Surakarta Hadiningrat hadir dalam acara Haul Ki Ageng Joko Tarub, di antaranya GKR Wandansari.
Mereka lantas berziarah di makam leluhur kesultanan
Meski gerimis sempat turun selama beberapa menit, namun hal itu tak menyurutkan niat masyarakat untuk menyaksikan acara kirab budaya tersebut.
Sejak pagi, masyarakat telah berdatangan beberapa titik lokasi desa, menunggu arak-arakan gunungan yang diiringi pertunjukan drum band itu.
Selesai diarak, gunungan yang telah diletakkan di lapangan tanpa basa-basi langsung diserbu oleh ratusan warga baik bocah, pemuda maupun orangtua.
Warga rupanya ingin ngalap berkah dengan berupaya mendapatkan isi gunungan yang merupakan hasil pertanian warga Desa Tarub itu.
Hanya dalam hitungan menit, isi gunungan ludes tak bersisa.
Uniknya, sejumlah warga ada yang terlihat memunguti sisa isi gunungan yang tercecer di lapangan yang telah becek akibat diguyur hujan tersebut.
" Saya sudah menunggu sejak pukul tujuh pagi di lapangan. Karena tak mendapatkan langsung dari gunungan maka saya punguti yang ada di tanah. Kali ini saya mendapatkan sisa-sisa kacang panjang. Rencananya mau saya oseng-oseng untuk dimakan. Pastinya berkah ini mas, " kata warga Desa Tarub, Sumiyati (48), kepada Tribun.
Juru Kunci Makam Ki Ageng Joko Tarub, KRT Hastono Adipuro, mengatakan, kirab budaya dalam rangka Haul Ki Ageng Joko Tarub itu sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam.
Tradisi ini akan terus dilestarikan sebagai maksud nguri-nguri budaya.
Hasil pertanian dijadikan sebagai isi gunungan adalah bentuk penghormatan masyarakat terhadap leluhur Joko Tarub yang dulunya juga seorang petani.
" Ini juga bentuk rasa syukur masyarakat terhadap sang pencipta karena pertanian di desa kami melimpah, " katanya.
Sosok Ki Ageng Joko Tarub, kata dia, adalah leluhur para raja tanah Jawa, khususnya dari leluhur dari Keraton Surakarta Hadiningrat.
" Sehingga jajaran trah keraton Surakarta Hadiningrat selalu hadir mengikuti haul. Mereka biasanya melakukan ritual maupun ziarah di Makam Ki Ageng Joko Tarub, " pungkasnya.