Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Perampok amatiran ini menangis ketika digelandang ke Mapolsek Semarang Tengah, Sabtu (28/11/2015) dini hari.
AS (16) warga Beringin, dan FR (15) warga Sawojajar, Kota Semarang menangis di hadapan petugas Polsek Semarang Tengah. Kedua bocah ingusan ini diamankan ketika menodong seorang pria di Jalan Pandanaran, Kota Semarang.
Beralasan tidak punya uang, keduanya menodong pria yang saat itu sedang nongkrong. "Saya tidak punya uang pak," kata AS yang mengaku bersekolah di SMK negeri di Kota Semarang itu sembari menangis.
Tangis AS tumpah ketika dia menceritakan kondisi keluarganya. "Ayah saya cuma tukang rosok (pemulung barang bekas), saya tidak punya uang," kata AS.
Namun tangis AS segera terhenti ketika dibentak oleh polisi. Polisi tidak percaya alasan AS lantaran sebelumnya kedua bocah ini berpesta minuman keras jenis ciu hingga mabuk. "Beli ciunya urunan (patungan), saya Rp 10 ribu, dia (FR) Rp 10 ribu," katanya.
Sebelum ditangkap warga, AS dan FR berpesta minuman keras di sekitaran Taman KB, Kota Semarang. Minuman keras habis, mereka berdua pun bingung lantaran uang juga sudah habis. Sembari menyusuri Jalan Pandanaran, kedua remaja tanggung ini mencari mangsa yang kira kira bisa ditodong.
Apes, korban yang mereka todong memberikan perlawanan. "FR ancam pakai sabuk besi, saya todong pakai plat besi," kataa AS.
Keduanya sempat dihakimi warga, bahkan menurut pengakuan AS, saat dia dihakimi warga ada seorang yang menggunakan baju kaos loreng TNI mendaratkan pukulan ke wajahnya hingga AS tak sadarkan diri.
"Waktu dipukul bapak yang pake kaos loreng saya langsung pingsan, sudah tidak tau apa apa lagi," katanya. (*)