Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tepat pukul 03.00 WIB, Karen Dewa (18) tak berkutik setelah diringkus personel Polsek Medan Baru dari rumahnya karena menembak tiga wartawan media online.
Karen menembak wartawan media online saat meliput penggerebekan di Kampung Kubur, Jalan Zainul Arifin, Medan, Sumatera Utara, Minggu (29/11/2015).
Kapolresta Kota Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, mengatakan Keren ditangkap tanpa perlawanan pada Selasa (1/12/2015).
"Karen Dewa ini kami tangkap Selasa dini hari, tak ada perlawanan saat dilakukan penangkapan karena Keren Dewa sedang berada di dalam rumah, tempatnya melarikan diri," ujar Mardiaz di Polresta Medan pada Selasa sore.
Berdasarkan pengakuannya, Karen melepaskan empat kali tembakan: satu tembakan ke udara, satu tembakan ke tanah dan dua tembakan ke arah tiga wartawan media online yang dikeroyok masyarakat.
"Ada 10 masyarakat yang mengeroyok tiga wartawan media online. Tapi pistol jenis air gun yang digunakan Karen bukan miliknya, namun milik teman dan sekarang masih dilakukan pengejaran," imbuh dia.
Tiga wartawan media online, yakni Nicolas Saragih, Arifin dan Fahrizal, ditembak pria berbadan gelap dari jarak dua meter saat meliput penggerebekan terduga pelaku begal di Kampungkubur sekitar pukul 05.30 WIB.
Nicolas Saragih mengalami luka tembak di keningnya, sedangkan Arifin (34) terluka di dagu dan Fahrizal (25) cedera di leher kiri.
Sebelum penggrebekan, seorang pria tiba di Polsek Medan Baru, mengaku sebagai korban begal dan motornya raib, lalu Nicolas bersama delapan wartawan menuju Kampungkubur bersama sejumlah personel polisi.
Tidak berapa lama tiba di lokasi mereka berpencar dan Nicolas, Arifin dan Fahrizal bersama satu anggota polisi Kenop Tarigan melihat terduga pelaku begal mendorong motor pelapor.
"Kami bertiga, sama satu orang polisi marga Tarigan. Jadi waktu sudah disebar melihat ada satu terduga begal mendorong sepeda motor ke dalam rumah. Setelah itu, kami berteriak "woi" sembari mendatangi," cerita Nicolas di UGD Rumah Sakit Polda Bhayangkara.
Tatkala tiga wartawan bersama satu polisi mengejar terduga pelaku begal itu masuk ke gang kecil, pelaku balik meneriaki Nicolas sebagai pencuri sehingga warga mengepung satu polisi dan tiga wartawan.
"Waktu kami berteriak woi dan satu terduga pelaku menjatuhkan sepeda motor dan lari ke dalam gang. Setelah itu, kami dibilang maling, dikeroyok dan kami bertiga ditembak warga berkulit hitam dari jarak dekat. Jaraknya ada dua meterlah. Kalau saya ditembak di kening," imbuh dia.
Setelah menerima tembakan di kening, pelaku menembak dua wartawan lainnya dan mereka hampir menerima luka tembak di kepala.
"Jaraknya cuma dua meter, pada tembakan pertama saya bisa menghindar. Tapi, tembakan kedua kening saya kena peluru dan saya sempat terjatuh karena darah yang keluar cukup banyak," kata Nicolas.