Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWSL.COM, PALEMBANG- Suasana di posko pemenangan Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki di Jalan Lintas Timur Indralaya mendadak haru.
Satu persatu kerabat Helmy Yahya menyalami bahkan memeluk pria berkacamata itu.
Entah siapa yang memulainya tiba-tiba beberapa orang menangis. Mereka terharu melihat ketegaran Helmy Yahya menghadapi kenyataan bahwa dirinya kalah dalam hasil quick count.
Sebelumnya Helmy Yahya memberikan pernyataaan terkait hasil hitung cepat yang ditayangkan di televisi nasional.
Inilah komentar Helmy Yahya yang membuat pendukungnya menangis.
Saya berjuang mulai Maret, intensif Mei dan habis-habisan bulan Agustus, Meninggalkan Jakarta selama delapan bulan. Saya dan Muchendi telah berjuang
Kami mengusung satu keinginan bahwa Pilkada di Ogan Ilir berlangsung bersih jujur dan adil agar dihasilkan pemimpin yang diingini oleh masyarakat.
Kami menghargai hal-hal yang ilmiah dan mengakui quick count meskipun untuk menentukan pemenang tetap harus menunggu hasil real count.
Sembari menunggu kami mengajak pendukung agar bersabar menghormati bahwa inilah yang terjadi dan kita akan tetap menghormati apa kehendak rakyat.
Untuk pendukung kami, kami mohon maaf karena ternyata mimpi kita sama-sama untuk membuat perubahan di Ogan Ilir barangkali belum bisa kita wujudkan, walau lagi-lagi saya katakan kita harus menunggu real count yang diselenggarakan KPU.
Kepada pendukung saya sekali lagi saya ucapkan terimakasih saya apresiasi sebesar-besarnya ada yang meninggalkan pekerjan meninggalkan rumah karena mendampingi kami berhari-hari.
Saya adaalah seseorang yang lahir dari bawah. Saya tahu betul kita berkompetisi tidak selalu menang.
Dari setiap kekalahan kita bisa mengambil hikmahnya.
Semoga sama-sama kita mengambil hikmahnya.
Untuk diketahui, hasil penghitungan cepat pasangan Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki kalah dari pasangan AW Nofiadi dan Ilyas Panji Alam dalam Pilkada Kabupaten Ogan Ilir.
Selisih suara keduanya mencapai tujuh persen.
Helmy Yahya-Muchendi memperoleh suara 43 persen sementara AW Nofiadi-Ilyas Panji Alam 50 persen.
Melihat hasil tersebut Helmy Yahya mengaku menerima kekalahan tersebut meski dirinya tetap menunggu hasil hitung manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Ilir.