TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Peringatan hari ibu yang jatuh tiap tanggal 22 Desember, di halaman Taman Surya, Balaikota Surabaya, telah disiapkan sekitar 1.600 ibu untuk tampil bersama, Minggu (20/12/2015).
Mereka akan senam rekreasi II bersama Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) dengan mengenakan kebaya.
Kegiatan bertujuan mendorong ibu-ibu untuk rajin berolahraga ini diselenggarakan Perwosi Kota Surabaya yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kegiatan ini rencananya akan dihadiri Ketua Pengurus Provinsi Perwosi Jawa Timur, Fatma Saifullah Yusuf
Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia Kota Surabaya, Chusnur Ismiyati menjelaskan, 1.600 ibu yang menjadi peserta lomba senam rekreasi Perwosi jilid 2 tersebut merupakan peserta dari 31 kecamatan.
Menurutnya, setiap kecamatan rata-rata mengirimkan 30 grup. Selain ibu-ibu, kalangan bapak-bapak yang ingin berpartisipasi juga diperbolehkan ikut.
“Alhamdulillah kami tidak kesulitan untuk mengumpulkan 1.600 ibu, bahkan animo peserta dari luar kota seperti Sidoarjo dan Gresik, sangat luar biasa,"jelas Chusnur Ismiyati, Jumat (18/12/2015).
Kegiatan serupa pernah diselengarakan Pemkot dan Perwosi Hari Ibu 2014 silam, kegiatan serupa dimeriahkan oleh 500 ibu-ibu.
Menurut Chusnur, yang juga Ketua Dharma Wanita Kota Surabaya ini, gerakan senam yang dinamis dan mudah diikuti oleh semua kalangan, membuat senam ini menyebar tidak hanya dilingkup kota, namun juga RT-RW dan sekolah-sekolah.
“Harapan kami dengan diselenggarakannya acara ini, ibu-ibu di Surabaya semakin gemar berolahraga agar ketahanan keluarga semakin hebat. Bila ibu sehat, keluarga akan sehat,” lanjutnya.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, Dani Harijanti menambahkan, lomba senam rekreasi Perwosi jilid II ini dilombakan dalam empat kategori.
Yakni kategori kelompok, kategori 40 tahun ke atas, kategori 40 tahun perorangan dan kategori umum (kategori instruktur). “Per kategori akan dipilih 10 terbaik,” kata Dani.
Selain lomba senam rekreasi Perwosi, juga akan digelar peragaan busana.
Menariknya, yang menjadi “model” untuk memeragakan busana tersebut adalah ibu camat dan juga ibu camat di masing-masing kecamtaan di Surabaya.