Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Jelang Natal dan Tahun Baru 2016, harga cabai merah di pasar tradisional Kota Jambi melonjak.
Di Pasar Angso Duo, hargai cabai tembus 48 ribu rupiah perkilogramnya, Rabu (23/12/2015) siang.
Untuk harga cabai merah pedagang menjualnya seharga Rp 44 sampai Rp 48 ribu rupiah.
Harga ini lebih tinggi dari harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp 28 ribu pada hari normalnya.
"Yang baru 48 ribu yang lama 44 ribu. Cabe lagi mahal," kata Yeni, salah seorang pedagang yang ditemui, Rabu (23/12/2015).
Lonjakan harga juga terjadi pada jenis rempah lainnya seperti cabai rawit, bawang putih dan bawang merah.
Yeni mengatakan naiknya harga cabai merah bukan dikarenakan hari Natal maupun Tahun Baru namun karena kurangnya stok dari provinsi Jambi sendiri.
Untuk memenuhi permintaan pembeli, para penjual cabe terpaksa memasok dari luar provinsi Jambi.
"Rata-rata cabai bawang dari Jawa semua. Karena di kita lagi kosong, banyak pohon cabai mati," katanya.
Naiknya harga cabai diakui pedagang sudah berlangsung sejak satu minggu belakangan.
Kondisi ini turut mempengaruhi minat pembeli.
"Agak sepi, biasanya orang beli sekilo orang beli jadi seperempat. Mau diapakan lagi kita ngambilnya juga mahal," katanya.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabe rawit yang tembus Rp 30 ribu perkilogramnya.
Untuk bawang merah, harga perkilonya juga naik menjadi Rp 34 ribu.
Lebih tinggi dari harga normalnya yakni berkisar Rp 22 ribu sampai 23 ribu rupiah.
"Kita ngambilnya mahal, karena dari luar. Kalau bawang putih masih normal lah," kata Hendri salah seorang pedagang.
Dari pantauan Tribun, kenaikan harga hanya terjadi pada komoditas cabe merah keriting, caberawit dan bawang merah.
Untuk sembako lainnya seperti beras, daging, ayam potong, gula pasir dan lainnya masih normal.
"Kalau yang lainnya normal harganya, cuma do bawang sama cabe yang naek," kata Hendri.(*)