News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah 10 Tahun Tiap Hari Menenteng Plastik Untuk Tampung Kotorannya

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Junaedi, bocah berusia 10 tahun hidup tanpa lubang anus. Setiap hari ia terpaksa menenteng kantongan plastik kemana saja pergi termasuk ketika ia sedang bermain dengan teman-temannya.

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU UTARA - Junaedi bocah berusia 10 tahun harus menerima kenyataan hidup tanpa anus semenjak dilahirkan.

Setiap hari, Junaedi harus menenteng berkantong-kantong plastik untuk menampung kotoran dari lubang anus buatan agar tidak terkena badannya.

Ketiadaan biaya dari orangtua Junaedi yang membuat bocah malang ini tidak bisa mendapat pengobatan lebih lanjut.

Semula, kondisi ini tak menjadi keluhan anak keempat dari tujuh bersaudara itu.

Namun, seiring pertambahan usianya yang mulai menginjak remaja, Junaedi mulai minder bergaul dengan teman-teman sebayanya karena kerap menjadi obyek ejekan.

Rasa minder itu bahkan membuat Junaedi enggan bersekolah.

Saat ini, kondisi fisik Junaedi kian menurun. Dia selalu terlihat lemas dan tak jarang didera sesak nafas.

Meski usainya sudah 10 tahun, berat badannya tak lebih dari 15 kg.

Anak penjual sayur dan kuli bangunan

Kondisi ekonomi keluarga Junaedi yang tak menentu membuat bocah ini tak kunjung menjalani operasi pebuatan anus.

Kedua orang tua bocah ini hanya menumpang hidup di rumah neneknya.

Untuk mencukupi kehidupan keseharian keluarga ini, Rabiah, sang ibu berjualan sayur-mayur keliling kampung.

Sementara Joni, sang ayah menjadi buruh bangunan.

“Setiap hari ia menenteng kantongan plastik untuk menampung kotoran setiap saat, terutama jika bermain dengan anak tetangga,” tutur Rabiah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini