Sebagian ada yang meyakini di Kuburan Massal Siron dan lainnya di Ulee Lheue.
Ada juga yang mendatangi dua tempat dengan kenyakinan salah satunya kuburan itu dikebumikan anggota keluarga.
Salah satu penziarah, Nasri kepada Serambinews.com (Tribunnews.com network) mengaku yakin istrinya Suriani dan anaknya Ariel di kebumikan di kuburan massal Siron.
Meski sebelumnya sudah mencari-cari jasadnya tak pernah ketemu.
"Tsunami terjadi sekitar pukul 08.00 WIB lebih dan pukul 11.00 WIB saya sudah mulai mencari istri dan anak. Meski tak bertemu, saya yakin di kebumikan di sini (Siron-red) kalau ke kuburan Ulee Lheue jarang pergi. Tiap tahun saya berziarah pada 26 Desember, bulan puasa dan hari raya haji (Idul Adha-red)," ujar Nasri yang tinggal di Peulanggahan, Banda Aceh.
Nasri mengaku saat terjadi gempa dirinya masih di Peulanggahan dengan keluarganya.
Tapi ia kemudian keluar menuju Peunayong. Saat di Peunayong tsunami datang.
"Kita saat itu tak tahu ada tsunami, saya pikir cuma gempa biasa. Kalau air bergelombang tak kena memang, tapi cuma air yang sudah tenang saat berjalan di aspal hampir seleher. Anak dan istri hilang. Alhamdulillah dua anak saya Chandra dan Irfan selamat," ujar Nasri.
Sedangkan Zahrawati yang datang dari Indrapuri, Aceh Besar, memilih menziarahi kuburan massal di Siron dan Ulee Lheue.
Meski ia tak tahu dimana dikuburkan kakaknya Bahriati bersama suami Saifuddin, dua anak dan satu adik iparnya.
Saat tsunami, kakaknya berdomisili di Gampong Lambaro Skep, Banda Aceh.
"Tiap tahun saya berziarah ke sini (Siron-red) dan kadang-kadang ke kuburan massal Ulee Lheue. Tapi lebih sering ke Siron. Karena yakin dikuburkan di sini. Setelah tsunami sempat mencari selama sebulan, tapi tidak ketemu mayatnya," ujar Zahrawati.
Gampong Peulanggahan dan Lambaro Skep juga cukup parah dampaknya akibat berdekatan dengan garis pantai.
Seperti diketahui, banyak yang tak menemukan jasad anggota keluarganya setelah tsunami. Bahkan di Kuburan massal Siron dimakamkan 46.743 jenazah korban tsunami yang tidak diketahui identitasnya.
Sedangkan di Kuburan massal Ulee lheue ada 14.264 korban tsunami dimakamkan. Jumlah itu hanya sebagian dari 170 ribu warga Aceh menjadi korban tsunami.
Penziarah yang tak tahu persis kuburan anggota keluarga menyakini lewat firasat atau berziarah di dua kuburan tersebut.