Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Erupsi dan semburan awan panas Gunung Sinabung yang terjadi sejak Jumat (25/12/2015) malam menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian di daerah Kabupaten Tanah Karo.
Rista Bangun, seorang petani di Kecamatan Mardinding, mengaku tanamannya berupa kopi, tembakau, tomat, dan cabai, seluas kurang lebih dua hektare mengalami kerusakan.
"Rusak semua. Kopi sama tembakau saya sudah rusak sejak seminggu lalu. Di Mardinding sekarang udah gak ada lagi pertanian. Belum lagi karena abu yang terakhr ini, tomat sama cabe jadi rusak semua. Abunya bikin rusak tanaman. Pucuknya jadi mati, setelah itu buahnya jadi busuk," ujar Rista, Sabtu (26/12/2015).
Dikatakan Rista, dirinya sebelumnya sudah khawatir akan terjadi erupsi Sinabung lanjutan, sementara tanaman cabai dan tomatnya belum lagi siap untuk dipanen.
"Saya sudah cemas waktu dengar letusan tadi pagi. Begitu terang saya lihat ternyata sudah rusak semua. Sampai akhir tahun ini udah pasti saya gagal panen," katanya.
Hal serupa juga diakui Karta Tarigan, petani jeruk di Kecamatan Tiganderket. Kebun jeruknya seluas kurang lebih lima hektare dipastikan gagal panen karena pohonnya mati.
"Sebagian besar rusak. Kena abu itu pohonnya jadi mati. Gak bisa lagi diharapkan," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Karo, Matius Sembiring, mengatakan, sepanjang hari ini pihaknya mencatat beberapa kali erupsi dengan ketinggian kolom tertutup asap.
"Tadi jam 12.30 erupsi. Terus jam 14.36 tadi barusan erupsi lagi. 143 detik lamanya. Ini erupsi terus ini. Nantilah saya hubungi lagi agak malaman. Ini saya masih di jalan," katanya, melalui sambungan telepon seluler.