TRIBUNNEWS.COM - Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 pada bulan Februari mendatang di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain menyiapkan konvensi, seminar dan workshop, Panitia HPN 2016 juga mempersiapkan sebuah forum khusus untuk membantu arus investasi dari dalam dan luar negeri ke Provinsi NTB.
Forum ini akan menghadirkan calon investor, serta dutabesar dan perwakilan negara sahabat.
Adapun Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi akan mempresentasikan berbagai potensi investasi di provinsi yang dipimpinnya itu.
Kordinator Investment Forum HPN 2016, AM Putut Prabantoro, mengatakan, pihaknya berharap Investment Forum dapat membantu tuan rumah HPN 2016 menjalin hubungan yang positif dan konstruktif dengan calon investor.
“Pertemuan itu sangat strategis bagi Pemprov NTB untuk menawarkan segala kemungkinan dan peluang investasi di berbagai sektor di NTB,” ujar Putut Prabantoro.
Panitia telah berkomunikasi dengan sejumlah kedutaan besar negara sahabat di Jakarta untuk berpartisipasi dalam forum ini.
Sejauh ini, sejumlah kedutaan besar telah memberikan sinyal positif untuk hadir, di antaranya Amerika Serikat, sejumlah negara Eropa, Maroko, Korea Selatan, dan negara-negara ASEAN.
“Forum investasi ini diharapkan dapat mengatasi segala keterhambatan yang dimiliki NTB dalam mengejar pembangunan ekonomi dari daerah lain yang lebih maju,” sambung Putut.
Berdasarkan catatan, ada beberapa faktor penghambat pembangunan ekonomi, termasuk kelembagaan pemerintah di daerah yang belum mantap, dana bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang masih terbatas, dan infrastruktur yang minim mengingat daerah tersebut terpisah-pisah oleh lautan.
Selain itu sumberdaya alam yang tidak merata dimiliki oleh setiap daerah, serta distribusi demografi dan SDM yang berkualitas yang tidak merata juga menjadi faktor penghambat pembangunan daerah.
Masih kata Putut, NTB memiliki keterbatasan dalam penguasaan teknologi, akses faktor produksi, pasar dan informasi.
“Dengan pertemuan tersebut diharapkan faktor-faktor penghambat itu dapat diatasi dan kekayaan dan kekuatan ekonomi NTB dapat segera tereksploitasi untuk kemakmuran masyarakat."
"Namun mengingat lingkungan adalah faktor penting dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, forum juga akan membahas soal lingkungan hidup agar dapat menjadi arah bagi pembangunan ekonomi NTB yang berke-lingkungan,” tegas Putut Prabantoro.
Gagasan mengenai Investment Forum ini telah dibahas Panitia HPN 2016 dengan Pemprov NTB beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan dengan Ketua Panitia HPN 2016, Teguh Santosa, Gubernur M. Zainul Majdi menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap inisiatif ini.
Menurut catatan yang ada, potensi ekonomi NTB terbilang besar.
Kabupaten Lombok Barat, memiliki hampir semua potensi, seluruh sektor kecuali pertambangan dan industri pengolahan.
Sementara Kabupaten Lombok Tengah dikenal sebagai lumbung bangunan dan jasa termasuk pengerahan tenaga kerja.
Belum lagi Kabupaten Lombok Timur yang dikenal sebagai pusat industri pengolahan, jasa, pertanian, perdagangan.
Juga Kabupaten Lombok Timur yang dikenal sebagai sentra pembangkit listrik, gas dan air bersih.
Daerah lain di NTB juga memiliki sektor unggulan masing-masing seperti sektor pertanian dan bangunan (Kabupaten Sumbawa), pertambangan dan penggalian (Kabupaten Sumbawa Barat).
Selain itu sektor pertanian, keuangan, persewaan, pariwisata (Kabupaten Dompu), sektor perdagangan, pariwisata, bangunan dan industri pengolahan (Kabupaten Bima) dan listrik, gas, air bersih, jasa (Kota Bima).Serta, sektor pengangkutan dan komunikasi di Kota Mataram.(*)