Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Seorang perempuan berdandan menor dan rupanya terselimuti pupur melempar senyum kepada belasan polisi di Mapolsek Banjarmasin Tengah.
Kamis (7/1/2016) pagi, LS (28) baru saja diamankan polisi karena ketahuan sedang menarik pelanggan pria hidung belang di Pasar Sudimampir, Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan.
Tubuhnya yang tambun menyebabkan LS tak bisa melarikan diri ketika anggota Polsek Banjarmasin Tengah merazia pasar terbesar di Kalsel yang biasa menjadi lokasi pekerja seks komersial menunggu pelanggan. Sementara teman-teman LS lainnya berhasil kabur mengemudikan motor.
"Banyak tadi sebenarnya yang mangkal, tapi teman-teman bisa kabur. Saya ditinggal, mau lari eh dapat pak polisi. Tidak bisa lari berat bawa badan," ucap LS sambil tersenyum.
Warga Jalan Belitung Kompeks PLN Banjarmasin ini mengaku sudah setahun belakangan mangkal di Pasar Sudimampir. Sekian kalinya polisi menggelar razia, tapi para PSK tetap nekat bahkan kucing-kucingan.
LS bukan sekali ini tertangkap petugas namun ia tak jera. "Ya mau kerja apalagi mas, susah mencari kerja. SMP saja tidak lulus," LS mengeluhkan nasibnya.
Biasanya dia mangkal bersama beberapa PSK lain di pinggir jalan sekitar Pasar Sudimampir. Biasanya mereka mudah dijumpai di gang-gang sempit pasar yang letaknya bersebelahan. Ada pula yang berdiri di emperan toko atau duduk-duduk di atas motor yang diparkir di sudut gang.
"Dari pukul 22.00 WIB sampai subuh. Ya Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu, tergantung penawaran," ia tersenyum ditanya tarifnya.
Kapolsekta Banjarmasin Tengah, Kompol Uskiansyah, melalui Kanit Sabhara Polsekta Banjarmasin Tengah, Ipda Abdurrahman, membenarkan mengamankan seorang PSK dalam operasi razia Rabu (6/1/2016) malam.
"Giat pekat ini rutin kami lakukan dalam rangka cipta kondisi. Sebagaimana arahan Kapolsekta, kami akan terus siaga dan siap memberi rasa aman demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Selain itu demi meminimalisir tindakan yang melanggar ketertiban umum," kata Abdurrahman.