TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Brigadir Nyoman Suarsa (35), polisi yang membunuh ipar dan keponakannya Jumat (12/6/2015) lalu kabur dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, sejak Senin (4/1/2016) pagi.
Hingga dua hari pencarian, belum ada tanda-tanda ataupun informasi dimana keberadaan pembunuh itu.
Polisi dan pihak rumah sakit hingga kini masih melakukan pencarian. Foto Suarsa pun disebar.
"Setelah hilang dan dilaporkan, Suarsa sempat dilihat oleh seorang warga di seputaran Banjar Apuan Kaja, Desa Apuan, Kecamatan Susut," kata Kapolsek Bangli, Kompol Ketut Widia kepada awak media, Rabu (6/1/2015).
Warga yang melihat menjelaskan kepada polisi bahwa Suarsa berjalan menuju arah selatan.
Wajahnya dipenuhi noda lumpur, memakai baju putih dan tidak memakai sandal.
Namun tak berselang lama, polisi yang bertugas di Mapolres Bangli itu hilang entah kemana setelah menghentikan mobil yang melintas.
"Dia berpakaian putih yang diduga dia bawa kabur dari RSJ. Mukanya dipenuhi noda lumpur, lusuh dan tidak mengenakan alas kaki. Dia berjalan menuju Gianyar dengan menumpang di mobil orang," paparnya.
Hilangnya pasien yang memiliki rekam kriminal mengerikan ini membuat polisi dan pihak RSJ pusing tujuh keliling.
Foto-foto Brigadir Suarsa sang pembunuh Ni Komang Sudiani (30) dan Luh Putu Sri Aristya Dewi (7) yang tak lain adalah ipar dan keponakannya itu terus disebar hingga Gianyar dan Klungkung.
Apabila ada warga yang melihatnya sesuai dengan ciri-ciri yang disebar oleh kepolisian, diimbau agar segera melaporkan.
Kaburnya Brigadir Suarsa menjadi kekhawatiran sendiri. Praktis, mantan personel Polres Gianyar ini tidak mendapatkan suplai obat selama pelariannya.
"Kami khawatir pastinya. Kami minta warga waspada dan segera laporkan kalau menemukannya di mana saja. Kita semua tentu tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi," tutur Kompol Ketut Widia.