Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Orang-orang menyebutnya Kampung Kubur, satu dari 16 lingkungan di Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara.
Sarang narkoba, begitu orang menjuluki Kampung Kubur, mungkin tak setenar Kampung Ambon seperti di Jakarta yang belakangan sudah berbenah dalam beberapa tahun belakangan setelah Polda Metro Jaya memberangus kampung yang terletak di Jakarta Barat tersebut.
Kampung Kubur membetot perhatian unsur keamanan di Kota Medan, bahkan muncul rencana penggerebekan besar-besaran di kampung ini seperti diakui Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto pada Jumat (8/1/2016).
Jajaran Polresta Medan, Kodim 02/01 BS dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara sepakat untuk membersihkan Kampung Kubur di Jalan Zainul Arifin, Medan Petisah, identik dengan sarang peredaran narkoba.
"Sekarang ini kami bersama Pemkot Medan tengah membicarakan di mana lokasi pembangunan pos. Setelah pos itu dibangun, selama tiga bulan berturut-turut personel Polresta Medan akan menduduki Kampung Kubur," beber Mardiaz.
Selama menduduki Kampung Kabur, setiap lembaga seperti Dinas Sosial, Front Pembela Islam (FPI) dan Dinas Kesehatan beserta Satuan Polisi Pamong Praja secara bergantian memberikan penyuluhan penduduk dan warga yang tinggal di Kampung Kubur.
Jika lembaga tersebut berkaitan dengan agama, maka lembaga tersebut akan memberikan wejangan-wejangan yang sifatnya menambah akidah dan keimanan.
"Bukan polisi saja. Semua pihak terkait, nanti turun langsung ke Kampung Kubur," imbuh Mardiaz.
Sekjen FPI Kota Medan, Amin Tanjung, siap membantu polisi membersihkan Kampung Kubur dari peredaran gelap narkoba dan FPI akan memberikan pencerahan agama kepada masyarakat yang tinggal di sana.
"Kita siap melakukan action untuk memberikan pencerahan agama. Intinya, kami siap menumpas segala bentuk peredaran narkoba yang merusak calon penerus bangsa," sambung Amin.
Sekilas Kampung Kubur
Orang baru yang pertama kali memasuki Kampung Kubur dijamin bakal tersesat dan sangat sulit keluar karena memiliki 30 jalan tikus berupa gang yang sebagian buntu.
"Kalau bapak saya bawa ke dalam, lalu saya tinggalkan, belum tentu bisa keluar. Enggak juga (tembus sungai), bisa jumpa tembok rumah warga. Apalagi kalau kondisinya malam. Ada 30-an lebih gang di sana," cerita seorang tokoh Kampung Kubur kepada Tribun Medan melalui Camat Medan Petisah, M Yunus, pada Senin (27/1/2014).