Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Proses evakuasi jasad Sarnandan Siregar, pasien RS Bunda Thamrin, yang terjun bebas dari lantai tujuh cukup lama karena gerbang rumah warga terkunci, Jalan Sei Batang Hari, Senin (11/1/2016) dinihari
Seorang warga bernama Karno mengatakan, jasad Sarnandan Siregar ditemukan tergeletak bersimbah darah di garasi rumah warga, tepat di samping RS Bunda Thamrin.
"Karena rumah itu kosong, jadi polisi dan pihak rumah sakit tidak bisa masuk ke dalam," kata katanya di seputaran Rumah Sakit Bunda Thamrin, Senin (11/1/2016) siang.
Apalagi pagar rumah cukup tinggi dan tergembok sehingga harus menunggu penjaga rumah dari Binjai datang.
Polisi dan pihak rumah sakit baru dapat mengambil jenazah Sarnandan Siregar, sekitar pukul 04.00 WIB.
Karena itu, tidak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong melihat peristiwa itu.
"Begitu pemegang kunci rumah datang, jenazah baru diambil. Kaget kali kami tahu adanya pasien yang lompat dari rumah sakit, apalagi tengah malam," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, warga Sei Batang Hari dikejutkan adanya suara benturan keras di rumah warga yang tidak berpenghuni, Senin (11/1/2016), sekitar pukul 02.00 WIB.
Belakangan diketahui, suara dentuman itu berasal benturan keras atap rumah warga karena seorang pria yang terjun bebas dari Lantai tujuh Rumah Sakit Bunda Thamrin.
Informasi dihimpun wartawan, korban tewas diketahui bernama Sarnadan Siregar, ditemukan dalam kondisi mengenaskan bagian kepala pecah dan kaki patah.
“Belum bisa dipastikan apakah ini kasus bunuh diri murni, masih diselidiki,” kata Kapolsek Sunggal Kompol Harry Azhar, Senin pagi.
Ia bilang, polisi belum melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi terkait kasus ini. Kendati begitu, Harry mengatakan polisi sudah turun ke TKP untuk menyelidiki kasus ini.