Menurut dia, dalam surat tersebut, dirinya merasa bertanggung jawab untuk melengkapi kebenaran Tuhan.
"Dia (Rica) menulis ingin berjuang di jalan Allah. Surat itu sengaja di tinggalkan Dr Rica di rumah sepupunya sebelum pergi," tegasnya.
Melihat surat yang ditulis Rica yang berlembar-lembar, Hudit menduga, surat tersebut sudah ditulis selama beberapa hari.
Bahkan, kepergiannya dari rumah diduga kuat sudah direncanakan jauh hari.
"Tidak mungkin ditulis sehari, isinya panjang, berlembar-lembar dan ditulis tangan. Jadi besar kemungkinan kepergianya sudah direncanakan," tandasnya.
Hudit mengatakan, dalam surat itu, Rica juga menulis dirinya pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS.
"Dia menulis pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS atau sejenisnya, itu janji dia. Lalu ditulis juga kepergiannya tidak untuk selamanya," ucapnya.
Informasi kepergian Rica bersama putranya itu juga menyebar di media sosial dan broadcast message.