Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BALEENDAH - Penangkapan F alias U alias S belum dipastikan terkait peledakan bom mug paku di Jalan Dalem Kaum, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat, 1 Januari 2016 sekitar pukul 02.00 WIB.
Polisi masih memeriksa F dan mengidentifikasi barang bukti yang ditemukan di rumahnya di Kompleks Bojong Malaka Indah, Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (12/1/2016).
"Nanti akan kami sampaikan setelah dilakukan klasifikasi dari semua yang ada. Mulai dari hasil pemeriksaan saksi, terduga, temuan di TKP baik di Jakarta, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Sulistyo Pudjo Hartono kepada wartawan di lokasi.
F merupakan terduga teroris yang berprofesi sebagai mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Bandung, namun polisi enggan membocorkan nama dan hubungannya dengan yayasan yatim piatu di Desa Bojong Malaka.
"Mengenai yang bersangkutan mengajar di yayasan yatim piatu masih kami dalami. Tapi dia bekerja di yayasan yatim piatu," sambung Sulistyo.
Polisi baru bisa memastikan jika F satu jaringan dengan tiga terduga teroris yang ditangkap sebelumnya, yakni MAS, AS, dan AA. MAS ditangkap di Jakarta sedangkan AS dan AA ditangkap di Kabupaten Bandung.
Mereka disebut-sebut masih satu jaringan dengan terduga teroris yang ditangkap di Solo dan Bekasi.
Kapolri Jenderal Badrodi Haiti memastikan ketiga terduga teroris itu terlibat peristiwa meledaknya bom mug paku di seberang rumah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai malam pergantian tahun baru.
"Perannya nanti setelah dicek semua dari bukti digital kemudian catatan-catatan, hubungan dengan kawan-kawan lain yang ditangkap sebelumnya," kata Sulistyo.
Tim Densus 88 Antiteror menggeledah rumah F di RT 1/15 Kompleks Bojong Malaka Indah, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.