WLaporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Dahlan Zaelani (38) tak ingin masyarakat hanya menjadi penonton setelah Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka, Kamis (14/1/2016).
Warga Blok Minggu Kampung Kertajati RT 1/1 Desa Kertajati ingin masyarakat terlibat dalam pembangunan bandara di atas lahan sekitar 3,500 hektare tersebut.
"Tidak hanya pas pembangunannya saja, tapi juga nanti setelah berdiri masyarakat sekitar juga harus dibangun," ujar Dahlan kepada Tribun Jabar di Blok Selasa, Desa Bantarjati, Kecamatan Kertajati.
Dahlan berharap pembangunan BIJB tak hanya menguntungkan para pemilik modal, tapi juga mampu secara positif memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Jangan sampai yang miskin tambah miskin tapi yang kaya menjadi tambah kaya," ujar Dahlan berpendapat mengenai pembangunan BIJB.
Sekretaris Desa Kertajati, Wawan Wirawan, berpandangan warga sekitar proyek harus dilibatkan ketika ada pekerjaan, jangan sampai pembangunan BIJB justru menggunakan tenaga dari luar Kecamatan Kertajati.
"Tidak perlu hal yang teknis, warga siap bekerja apapun. Jadi tukang potong rumput, tukang angkut, dan tukang siram saja tidak masalah. Yang penting bekerja," sambung Wawan.
Pernyataan Wawan bukan tanpa alasan karena sebagian besar warga di Desa Kertajati bekerja sebagai petani dan buruh tani.
Pembangunan BIJB mengakibatkan sebagian besar lahan pertanian di Desa Kertajati beralihfungsi, setidaknya 300 dari 700 hektare lahan pertanian di Desa Kertajati terpakai untuk bandara tersebut.
"Kalau tidak diperhatikan, cenderung timbul masalah. Sekarang memang belum terasa karena yang masuk proyek belum begitu banyak. Kami sendiri berusaha terus mendorong warga terdampak bisa mendapatkan pekerjaan," beber Wawan.