Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang nenek membawa ember penuh air bercampur bunga mawar, kantil, dan kenanga, datang ke perlintasan kereta api di Kelurahan Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/1/2016).
Nenek yang bernama H Noksri (50), warga RT 3/10 Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung itu pun datang dengan kondisi mulut komat-kamit.
Ia mengucapkan kalimat dalam bahasa sunda sembari menyiram air ke sekitar lokasi kejadian.
Ia menyiramkan air bercampur bunga itu ke lokasi terserempetnya empat pelajar SMP 41 dua jam setelah kejadian.
"Pergilah setan, jin, iblis, dan siluman dari lokasi ini," ujar Noksri dengan bahasa sunda.
Ya, Noksri mengaku sedang meruwat lokasi tersebut. Ia berharap, tak ada kejadian serupa di lokasi tewasnya seorang pelajar tersebut.
Menurutnya, yang terpenting tidak ada hal yang berbau gaib di sekitar lokasi kejadian akibat peristiwa tersebut.
"Biar selamat orangnya (korban tewas. Red), meninggal dalam keadaan khusnul khotimah," ujar Noksri.
Diakui Noksri, beberapa kejadian serupa terjadi tak jauh dari terserempetnya empat pelajar tadi siang.
Namun tak ada korban tewas kala itu. Karena itu ia ingin lokasi tersebut selalu diselemuti keselamatan.
"Kecelakaan yang terjadi semua karena kehendakNya. Semoga arwahnya mendapatkan tempat yang layak di alam kubur," ujar Noksri.
Diberitakan sebelumnya, empat pelajar tertabrak kereta api di Kelurahan Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/1/2016) siang. Dua pelajar tewas, dua lainnya luka.(*)