Sunarko yang sehari-hari membuat dan menjual makanan olahan dalam bentuk penthol gulung, tahu bakso, rolado, dan siomay itu harus bergelut bersama istrinya untuk menyambung hidup.
Anaknya, Yuanita yang memulai usaha itu sudah tak bisa membantunya lagi. Sejak Oktober 2015, Yuanita bersama anak dan suaminya pergi ke Kalimantan hingga kini belum kembali.
“Dulu yang memulai usaha ini Nita (Yuanita), sekarang dia pergi. Kok tega dia membiarkan adiknya dalam kondisi seperti ini,” tutur Sunarko sembari meneteskan air mata dan berharap, Yuanita kembali pulang melanjutkan usahanya lagi secara bersama-sama.