Laporan wartawan Tribun Batam, Alvin Lamaberaf
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Delapan Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) melakukan serah terima jabatan (Sertijab) di Mapolda Kepri, Senin (18/1/2016).
Serah terima jabatan itu di antaranya, Kombes Pol. Drs. Fiandar, Wakapolda Kepri digantikan oleh Kombes Pol. Drs. Yan Fitri Halimsyah, MH, dari Kapolrestabes Surabaya Polda Jatim.
Kombes Pol. Drs. Syahar Diantono, Msi, Dirreskrimsus Polda Kepri digantikan Kombes Pol. Budi Suryanto, SH, Msi dari Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Polri Lemdikpol.
Kombes Pol. Anang Sumpena, SH, Dirsabhara Polda Kepri digantikan Kombes Pol. Iman Wahyudi, Sik, Msi, MH dari Kasat Brimob Polda Kep. Babel.
Kombes Pol. Asep Safrudin, Sik, Kapolresta Barelang Polda Kepri digantikan Kombes Pol. Helmy Santika, SH, Sik, Msi dari Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri dan AKBP Dwi Yulistiono Wadirbinmas Polda Kepri diangkat dalam jabatan baru sebagai Akreditor Utama Rowab Prof Divpropam Polri.
Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigustian mengatakan, mutasi jabatan dalam Polri merupakan hal yang biasa dalam meningkatkan karir dalam tugas kepolisian.
"Jangan dipandang sebagai acara bersifat seremonial tetapi diharapkan dengan ini tugas dan kegiatan kepolisian dapat berjalan lebih efektif ke perubahan yang lebih baik," kata Sam Budigusdian.
Katanya, saat ini kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah Provinsi Kepri, masih kondusif. Tetapi masih dalam siaga satu pasca teror bom di jalan Thamrin Jakarta.
"Kamtibmas Kepri masih kondusif. Tapi masih ada kegiatan lainnya untuk dilakukan pengamanan yakni proses pelantikan Gubernur dan Bupati yang terpilih. Kita masih menunggu keputusan makamah konstitusi atas gugatan Pilkada," kata Sam Budigusdian.
Kepada para pejabat Polda Kepri yang diganti, Kapolda menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan loyalitasnya.
Sementara untuk pejabat baru diharapkan dapat beradaptasi lebih cepat di wilayah Kepri karena tugas yang dihadapi semakin kompleks.
"Pengabdian dan loyalitas dapat dipertahankan dan sukses dalam mengabdi bangsa dan negara," kata Sam Budigusdian.(*)