Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Larasati bayi berumur 36 hari terpaksa diungsikan karena air yang terus meninggi di Dusun III Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.
Saat ini Larasati dan kedua orang tuanya mengungsi di bangunan TK Bunga Tanjung.
Kondisi bangunan tersebut memang sedikiti tinggi.
Namun melihat curah hujan yang masih intens, dikhawatirkan bangunan TK juga akan tenggelam.
"Larasati rewel. Mungkin karena kedinginan. Soalnya baru tadi malam diungsikan dalam kondisi gerimis, " terang Meli orang tua Lrasati yang ditemui Tribunpekanbaru.com, Rabu (20/1/2016).
Menurutnya, mengungsi pilihan terbaik dilakukan mengingat rumah yang ditempati yang tidak jauh dari bangunan TK sudah digenangi air setinggi betis orang dewasa.
"Rumah lantainya agak tinggi. Jadi kalau dihalaman sudah sedalam pinggang, " ujar Meli.
Selain Meli dibangunan TK juga mengungsi satu keluarga lainnya.
Pantauan Tribunpekanbaru.com, bayi Larasati tampak hanya ditidurkan dengan alas karpet tipis.
Untuk menghindari gigitan nyamuk, kelambu kecil dipasang menutupi tubuh mungil tersebut.
"Saya tentunya khawatir. Apalagi air yang terus tinggi. Harapan saya, ada bantuan yang diberikan. Apalagi untuk bayi yang sangat sensitif ini, " ujar Meli
Terpisah, Kepala Desa Buluh Cina, M Tarlis membenarkan ada warganya yang terpaksa diungsikan di bangunan TK.
Menurutnya, salah satu keluarga memiliki bayi.
"Kita harap dinas sosial provinsi memberikan bantuan, " terang Tarlis
Empat Dusun di Buluh Cina sudah rata digenangi air.
Ketinggian air bahkan sudah mencapai 2 meter. (*)