Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aparat Kepolisian Denpasar Selatan melakukan razia sebagai bentuk penangkalan masuknya kelompok radikal yang berusaha masuk ke Denpasar, Rabu (20/1/2016).
Razia dilakukan sehubungan dengan adanya teror surat di Kantor Camat Buleleng, Bali beberapa waktu lalu.
Dalam razia, aparat bersenjata lengkap juga turut diterjunkan untuk mengantisipasi adanya ancaman serupa.
Dari pantauan Tribun Bali, sekitar 20 petugas polisi dari Polsek Denpasar Selatan sudah melakukan razia sejak pukul 15.00 Wita sore tadi.
Aparat polisi bersenjata lengkap pun terjun, untuk menghalau setiap bentuk ancaman.
Setiap kendaraan dicek kelengkapannya. Tak satupun kendaraan lolos dari pemeriksaan polisi.
Razia ini, menitikberatkan pada segala bentuk kejahatan. Terutama, menyasar pengendara yang membawa bahan peledak, sajam dan senpi. Razia digelar sekitar satu jam.
"Razia ini merupakan bentuk antisipasi dari setiap ancaman kelompok-kelompok yang bisa menganggu stabilitas keamanan," ujar Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nanang Prihasmoko.
Hingga pukul 16.15 Razia usai dilakukan. Dan tidak ada tanda-tanda kelompok radikal masuk Denpasar melalui jalur yang menghubungkan Denpasar dengan Pelabuhan Benoa itu.(*)