Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berencana untuk melakukan pendekatan kepada warga Sleman yang menjadi eks Gafatar.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pembinaan bagi warga yang pernah eksodus ke Kalimantan Barat itu.
Penjabat Bupati Sleman, Gatot Saptadi mengatakan pendekatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kembali berkembangnya ideologi organisasi tersebut di Sleman.
Pemkab Sleman akan mengedepankan upaya persuasif.
“Pembinaan akan dilakukan dari segala aspek. Mulai dari psikologi, agama, hingga sisi keormasan,” katanya, Kamis (21/1/2016).
Menurutnya dalam memberikan pembinaan, Pemkab Sleman berkerjasama dengan Pemda DIY dan pihak lainnya termasuk kepolisian. Pembinaannya sendiri akan dilakukan setelah kepulangan warga eks Gafatar.
“Warga Sleman tetap akan diterima kembali, namun untuk mencegah hal ini kembali terjadi, Pemkab akan lebih menyeleksi ormas secara ketat,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan setelah kepulangan warga eks Gafatar ke kampung halaman, tidak hanya pendampingan yang diberikan namun juga pendampingan.
Adapun pendampingan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi warga setelah kepulangannya.
“Apakah masih ada keluarganya di Sleman, kemudian bagaimana kondisi perekonomiannya setela pulang. Banyak hal yang akan menjadi pertimbangan,” kata dia.
Menurutnya hal tersebut penting dilakukan agar kepulangan warga eks Gafatar tidak menimbulkan permasalahan baru.
Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini belum dapat memastikan jumlah warga Sleman yang ikut eksodus Gafatar.
“Nanti setelah kami mendapatkan kepastian, segera ditindaklanjuti agar pendampingan dapat dilaksanakan secara optimal. Mengingat pendampingannya dilakukan lintas SKPD,” ungkapnya. (tribunjogja.com)