Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Pemulangan warga Eks Gafatar asal Yogyakarta dari Asrama Haji Donohudan, Jumat (29/1/2016) berlangsung lancar.
Ratusan warga Eks Gafatar asal DIY nampak tertib masuk ke dalam bus yang disediakan Pemda DIY.
Barang bawaan mereka pun rata-rata tidak banyak hanya yang sempat dibawa akibat mereka harus mengungsi dadakan usai kasus pembakaran oleh masyarakat.
"Ini memang cuma sebagian yang bisa dibawa saja, banyak saya banyak yang tertinggal," ujar salah seorang warga Eks Gafatar, Farid.
Warga Minomartani Ngaglik Sleman tersebut termasuk yang tempat huniannya terbakar saat kerusuhan di Mempawah Kalimantan Barat terjadi beberapa waktu lalu.
Dia dan istrinya Linda sendiri belum genap dua bulan pindah ke Mempawah seusai meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan swasta.
"Banyak yang tertinggal dan tidak terselamatkan rumah kompor peralatan rumah tangga dan lainnya, cuman sebagian yang bisa dibawa," ceritanya.
Dia juga mengaku senang bisa pulang ke rumah, walaupun kini sudah tidak punya tempat tinggal lagi.
Untuk kembali ke kampungnya sendiri rencananya dia akan menetap sementara di rumah saudaranya ketika masa pendampingan sementara yang dilakukan Pemda dab Pemkab selesai, untuk selanjutnya dia akan meikirkannya lagi.
Namun dia berharap masih bisa mengurus san mengambil kembali harta miliknya yang masih tertinggal di Mempawah Kalbar. (*)