Laporan Wartawan Budi Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Warga masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Bulu Perindu, Kelurahan Tanjung Selor Hulu, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, masih menerapkan model lama membuang hajat disembarang tempat.
Ketika Tribun menyambangi sebagian kawasan Bulu Perindu, terlihat beberapa gubuk yang terbuat dari kayu yang dijadikan tempat pembuangan hajat, Minggu (7/2/2016).
Kotoran manusia yang dikeluarkan terbuang di aliran Sungai Buaya, yang notabene juga menjadi sumber pasokan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Satu warga Bulu Perindu, Ismail Ha (38) mengungkapkan, hampir sebagian penduduk di Bulu Perindu masih membiasakan diri membuang air besar sembarangan di sungai.
"Belum ada yang punya kamar mandi untuk buang hajat," tuturnya.
Dia memastikan, ada puluhan warga yang masih mengandalkan jamban umum, yang pembuangannya langsung ke sungai.
"Penduduk di Bulu Perindu belum ada pikiran untuk membuat jamban di rumahnya," kata Ismail.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat yang tinggal di Bulu Perindu hanya memiliki rumah kecil, belum mampu membangun kamar mandi yang dilengkapi kakus, tidak mampu secara ekonomi.
"Kebanyakan tukang kuli bangunan, nelayan, buruh harian. Tidak kepikiran bangun kakus di rumahnya," ungkap Ketua Rukun Tetangga (RT) 25 ini, di Bulu Perindu.
Sebenarnya, tambah Ismail, warga ingin memiliki kakus namun tidak ada ketersediaan dana.
Uang yang dihasilkan dari pekerjaannya sebagian besar hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan.
"Kami sangat berharap kepada pemerintah daerah mau membantu kami warga di Bulu Perindu. Kami sudah sampaikan ini ke kelurahan sampai Dinas Kesehatan, tapi sampai sekarang belum juga ada kabar," ujar pria kelahiran Sekatak, 6 Agustus 1977 ini.
Untuk jumlah penduduk di lingkungan RT Ismail Ha, sekitar ada 99 jiwa atau 23 kepala keluarga. Kawasan ini masih masuk dalam lingkungan Kelurahan Tanjung Selor Hulu, sudah ada penduduk sejak tahun 1970.
"Kami sebenarnya juga sudah sadar, buang air sembarangan bukan lagi zamannya," kata ayah beranak dua ini.