Laporan wartawan Tribun Bali, I Made Argawa
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Beberapa puluh meter dari Jalan By Pass Denpasar - Gilimanuk, tepatnya di Banjar Taman, Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Bali dua bangunan tampak tak terurus.
Bangunan itu satu adalah kamar tidur dan satunya dapur.
Di dapur tampak duduk seorang wanita renta yakni Sagung Nyoman Sulatri atau yang akrab dikenal Ninik Taman.
Sulatri hanya hidup seorang diri dikarenakan suami, serta anak semata wayangnya telah lama meninggal.
Dia sudah tidak ingat lagi berapa umurnya, begitu juga dengan nama suaminya.
"Sedina-dina tiang ke peken, ngalih lakar jukut adep tiang, ade masih nak ngemang ngidih pis Rp 5 ribu kadang Rp 10 ribu (Sehari-hari saya ke pasar, mencari bahan sayuran untuk dijual kembali, ada yang ngasi uang Rp 5 ribu kadang Rp 10 ribu red)," kata Sulastri saat ditemui di rumahnya, (12/2/2016).
Sulastri sebelumnya memang bekerja sebagai tukang suwun di Pasar Dauh Pala Tabanan, tapi karena semakin renta dirinya tidak mampu lagi mengerjakan hal itu.
"Sekarang sudah tidak mampu lagi bekerja, di sini tinggal sendiri," ujarnya.
Jika malam dan hujan, Sulatri tetap tidur di emperan dapur ditemani tiga ekor kucing dan tiga anjing peliharaannya.
Bangunan kamar tidur tidak bisa ditempati karena rusak dan bocor.
Dia mengatakan, meskipun dingin tidak terlalu dihiraukan.
"Dingin, tapi sube ade meng, pules di batise anget dadine (dingin, tapi sudah ada kucing, tidur di kaki jadi hangat," ujarnya sembari diselingi tawa dan tampak senyum tanpa gigi.
Wanita renta itu sebenarnya masih memiliki kerabat yakni dua orang cucu, dia sempat mengatakan jika setelah suaminya meninggal, anak semata wayangnya Sagung Gede Negara yang sempat bekerja di Dinas PU Tabanan juga meninggal karena sakit.