TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Para pendulang intan dan emas di kawasan Pumpung Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru akan terus melakukan penambangan meski semalam terjadi musibah tanah longsor dan menyebabkan seorang pendulang intan tradisional tewas tertimbun.
"Kami pendulang, akan tetap mendulang, mau kerja apalagi kalau tidak mendulang. Sekarang saja cuma dapat Rp 10 ribu sehari. Makin dikit intan dan emasnya," kata salah satu pendulang intan tradisional Abdurrahman yang dihubungi Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network), Jumat (12/2/2016) pagi.
Namun demikian kejadian tanah longsor semalam jelas menjadi perhatian para pendulang intan dan emas di Pumpung.
"Sekarang ya jelas lebih hati-hati saja kalau mau masuk lubang. Sebenarnya tiap dua minggu baca doa selamat kita di area pendulangan ini. Namanya juga musibah," katanya pasrah.
Kejadian musibah tanah longsor dan menyebabkan tewasnya pendulang tradisional seakan sudah hal lumrah bagi penambang tradisional di sana.
Pertengahan 2015 silam, kata Ketua RT 30 Jalan Pumpung, Arkani musibah longsor juga terjadi di wilayah yang dulu tersohor dengan intan Trisakti-nya.
Bahkan saat itu dua orang pendulang tradisional jadi korban tewas akibat tanah longsor saat aktivitas penambangan berlangsung.
"Ya, sudah jadi bagian dari risiko pekerjaan. Mau kerja apalagi di sini. Kalau tidak menambang intan, emas, ya pasir. Mentok jadi sopir. Dulu batu akik sempat ramai, sekarang juga sudah lesu," katanya.
Hari ini, pendulangan sepi karena memang para pendulang libur aktivitas di hari Jumat.
Selain kawasan pendulangan intan dan emas tradisional, kawasan Pumpung merupakan salah satu sentra batu akik di Kota Banjarbaru.
Bahkan batu akik yang dijual di Martapura banyak diambil dari wilayah ini.
Sebelumnya seorang pendulang intan tradisional tewas tertimbun longsor di kawasan pendulangan tradisional Kampung Pumpung, Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, Kamis (11/2/2016) siang.
Korban diketahui adalah Badriansyah alias Badri, warga Sungai Tiung Kelurahan Cempaka. (Rahmadhani)