Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Lembaga Forum Orangtua Murid (LFOM) Makassar mencurigai ada oknum di Pemerintah Kota Makassar yang memanfaatkan lelang jabatan kepsek untuk meraup untung pribadi.
Ketua LFOM Makassar, Herman Hafid Nassa yang memimpin demonstrasi di depan Balaikota Makassar, Jln Ahmad Yani, Kamis (18/2/2016), mengatakan lelang jabatan kepala sekolah oleh pemkot Makassar sarat akan kepentingan.
"Bisa kita lihat dari hasil uji kompetensi, ada calon kepala sekolah yang nyata-nyatanya beprestasi di tingkat nasional tapi ternyata dicoret, sebaliknya ada yang bermasalah malah lulus," kata Herman.
Herman menjelaskan, salah satu kepsek yang lulus pernah ia laporkan lantaran melakukan sunat alias pemotongan beasiswa untuk siswa miskin.
"Kasus itu sudah saya laporkan ke Pemkot khususnya Pak Danny, tapi sama sekali tidak ada tanggapan, yang bersangkutan tetap saja diloloskan di uji publik," keluhnya.
Atas dasar tersebut, LFOM meminta kepada pemkot untuk mengusut panitia lelang jabatan kepsek dan melakukan transparansi tetkait lelang jabatan ini.
Mereka juga meminta kepada pemkot untuk memperlihatkan hasil uji kompetensi, wawancara, dan uji publik kepada masyarakat secara luas.
"Jangan sampai ini hanya akal-akalan saja karena tidak memperlihatkan nilai dan hasil uji kompetensi dan uji publiknya," tambahnya.
Demonstran yang melakukan aksi sekitar pukul 10.00 Wita harus dibuat kecewa lantaran tak dapat menemui Danny Pomanto, karena saat ini Wali kota Makassar tersebut sedang berada di Amerika Setikat. (*)