News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lewat Art Market, Ridwan Kamil Ingin Memakmurkan Seniman Bandung

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat-lihat barang bekas yang dijual di Kios Gubug Galuh, Pasar Seni dan Antik, lantai 3 Cikapundung Electronic Center (CEC), Jalan ABC, Kota Bandung, Jumat (13/11/2015). Para pedagang di pasar ini berharap pemerintah Kota Bandung lebih aktif mempromosikan dan membuat even besar agar pasar ini lebih dikenal sebagai pasar tematik dan banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Setiap harinya pengunjung yang datang ke pasar yang diresmikan pada 2013 ini masih sepi, lumayan ramai setiap hari libur. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan membangun Art Market yang berlokasi di 50 meter dari Jalan Jakarta.

Wali Kota Bandung Ridwan mengatakan pembangunan Art Market yang berada di atas lahan 50 hektare di Kecamatan Batununggal tersebut akan selesai dalam enam bulan ke depan.

"Kami akan membangun di tanahnya PT Mega Chandra Purabuana (MCP) itu, tapi bukan yang besarnya melainkan bagian kecil. Di sana kami akan menyulap dalam waktu enam bulan. Saat ini masih dalam tahap proses," kata pria yang akrab disapa Kang Emil saat ditemui Tribun Jabar di Balai Kota Bandung, Jumat (26/2/2016).

Pembangunan Art Market bertujuan menampung hasil produk seni yang masih tersebar tidak jelas. Di Art Market akan digolongkan karya seni tradisional dan karya seni modern.

"Melihat karya seni itu menenangkan. Kami akan memilah berbagai karya seni, seperti karya seni tradisi Sunda, contohnya cepot atau angklung. Ada pula yang modern, seperti patung, lukisan dan sketsa," ucap dia.

Tak hanya membangun Art Market, Kang Emil juga akan melengkapinya dengan sarana penunjang seperti kantin, kafe, ruang kelas, dan ruang pameran, sebab turis asing yang berkunjung ke Kota Bandung, sekitar enam juta orang.

"Kesimpulannya, saya ingin menciptakan ekonomi kreatif berbasis pasar. Agar orang-orang kreatif tidak sulit menjual karya-karyanya. Saya bermimpi para seniman di Kota Bandung itu makmur," ucap Kang Emil.

Art Market berkonsep separuhnya sebuah perkampungan terbuka, dan setengahnya lagi bangunan gedung seperti gedung pameran dilengkapi berbagai kios.

Sementara anggaran biaya pembangunannya didapatkan dari pihak developer.

"Saya hanya mengarahkan sebelum pembangunan dalam bentuk permanen, dahulu kan untuk mencoba ekonomi pariwisata. Saya menemukan orang-orang Bandung itu hebat, hanya karena tidak ada pasar khusus. Maka kami akan membuat pasar tematik," ucap dia. (Tribun Jabar/Ff)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini