Laporan wartawan Surya, Anas Miftakhudin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pencurian kayu jati yang dilakukan M Soleh, 34, bersama Imam (DPO) di rumah kosong di daerah Donorejo Gang IX cukup unik.
Lelaki asal Donorejo IV ini menggergaji kayu jati yang masih berdiri (tiang) dan blandar yang masih terpasang.
Tersangka nekat mencuri kayu jati karena tergiur dengan harga yang cukup mahal.
Apalagi rumah yang dijarah tersangka kosong tidak ada penghuninya.
Berbekal gergaji manual, tersangka dan temannya yang kini masih dalan pencarian polisi masuk ke rumah kosong itu, Rabu (24//20162) sekitar pukul 20.30 WIB.
Ketika beraksi, tersangka tidak menyadari jika ulahnya itu diendus tetangga sekitar.
Karena dari rumah kosong terdengar suara aneh secara terus menerus. Seperti suara orang menggergaji sesuatu.
Dari kecurigaan yang ada, warga sekitar melongok rumah kosong tersebut dan melihat M Soleh dan Imam sibuk menggergaji.
Begitu warga mengetahui, tersangka lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Beberapa batang kayu jati yang sudah berhasil digergaji ditinggal begitu saja.
Warga lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto.
"Kalau kayu di rumah itu dicuri tersangka, bisa-bisa roboh karena kekuatannya pada tiang," ujar Kapolsek Simokerto Herman Hosnol, Sabtu (27/2/2016).
Tersangka Soleh ditangkap di rental play station. "Sewaktu kami tangkap, tersangka tidak bisa berdalih lagi dan mengakui perbuatannya," ujar Kompol Herman.
Dari tangan tersangka, petugas menyita beberapa barang bukti seperti blandar kayu jati ukuran 10 x 12 cm sebanyak 3 potong.
Gergaji yang dipakai alat mencuri juga ikut diamankan.
Dari hasil olah TKP yang dilakukan penyidik, kayu jati yang ada di rumah kosong itu tergolong kayu jati kuno.
Bangunan rumah yang masih mentereng itu penyangganya mayoritas kayu jati.
"Kalau banyak yang dipotong ya rumah ini akan roboh," terangnya.(*)