TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Wadir Reskrimum Polda Kalbar, AKBP Supriadi memastikan pasca pra rekonstruksi pihaknya masih akan melakukan pendalaman kasus, terkait motif pembunuhan yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus terhadap dua anak kandungnya.
Termasuk penyelidikan terhadap parang atau senjata tajam yang digunakan pelaku.
AKBP Supriadi membenarkan bahwa dugaan barang bukti parang yang ditemukan di dalam rumah tersangka, dibeli tiga hari sebelum kejadian.
"Penyidik juga memeriksa saksi memang parang dibeli di toko tiga hari sebelum kejadian," ungkapnya usai pra rekonstruksi di TKP, Minggu (28/2/2016) malam.
Apakah senjata tersebut yang digunakan untuk membunuh, atau menebas rumput di pekarangan rumah, pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Termasuk meneliti sisa-sisa jejak yang menempel di parang tersebut.
"Sesuai keterangan saksi dalam berita acara. Korban dibunuh baru kemudian dimutilasi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Jumat ( 26/2/2016) sekitar pukul 00.15 WIB di Asrama Polres Melawi, Jl Nanga Pinoh Kab Melawi, Kalimantan Barat Brigadir Petrus Bakus, anggota Sat Intelkam Polres Melawi, membunuh dan memutilasi kedua anaknya.
Brigadir PB diduga mengalami stres berat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network) dari rekan kerjanya, PB sudah lama mengalami masalah dengan istrinya.
"Istrinya selalu minta cerai terus dengan dia. Mungkin ini yang membuat tekanan terhadapnya," kata seorang anggota Intelkam Polres Melawi, Jumat (26/2/2016).
Dia mengungkapkan PB sudah beberapa lama tidak masuk kerja akibat masalah rumah tangga tersebut.
Padahal sebelumnya dia dikenal memiliki kinerja cukup bagus.