Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Belasan orang tak dikenal (OTK) merusak rumah Pinto Siagian (41) yang terletak di Kampung Dalam, Baloi Danau Blok A no 3 RT 4 RW 4 kecamatan lubuk Baja, Senin (7/3/2016) dini hari.
Akibat kejadian tersebut, istri dan anak Pinto langsung trauma dan takut keluar rumah.
Menurut Pinto, malam sebelum pengrusakan rumahnya ia sedang mengadakan sukuran anaknya yang baru lahir dan malam itu rumahnya banyak didatangi kerabat dekat maupun warga sekitar.
Pada pukul 01.00 saat suasana sepi, rumahnya didatangi oleh belasan orang yang membawa batu serta kayu broti.
"Saat mereka datang, kaca rumah depan saya dirusak. Melihat itu, saya masuk kedalam kamar bersama anak dan istri untuk sembunyi," ujarnya.
Didalam kamar, anak dan istrinya menggigil karena ketakutan, Pinto hanya bisa memeluk anak dan istrinya dalam suasana tegang tersebut.
Teriakan semakin kencang dari belasan warga meminta Pinto untuk keluar. Karena takut ia mengabaikan permintaan tersebut dan akhirnya rumah Pinto kembali menjadi sasaran keberingasan para pelaku.
Dari dalam kamar, Pinto mendengar suara teriakan para pelaku yang mengancam akan membakar rumahnya. Lagi-lagi ia tidak mengindahkan hal tersebut.
Beruntung warga disana langsung mengejar pelaku dan akhirnysa satu persatu para pelaku langsung kabur meninggalkan rumah Pinto.
"Karena warga ramai-ramai datang kerumah saya, akhirnya mereka langsung kabur. Saya tak tau siapa mereka yang merusak rumah saya ini," sebut Pinto lagi.
Sementara Marlon Brando anggota Komisi IV yang merupakan kerabat korban mengatakan, dalam kasus ini polisi harus mengamankan semua pelaku pengrusakan.
Karena, korban sempat trauma setelah rumahnya dirusak oleh belasan orang.
"Kita minta polisi menangkap semua pelakunya, karena istri dan anak korban trauma dengan kejadian ini," katanya. (Koe)