Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Warga Kota Banda Aceh dan sekitarnya yang ingin menyaksikan gerhana matahari bisa datang ke gedung Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Ulee Lheu, Banda Aceh.
TDMRC atau gedung mitigasi tsunami terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin melihat fenomena alam langka tersebut. Di sini ada 200 kacamata gratis untuk menyaksikan gerhana matahari.
Ahli astronomi Universitas Syiah Kuala, Suhrawardi Ilyas, yang juga anggota Badan Hisab dan Rukyah Kementerian Agama Aceh mengatakan, untuk menyambut gerhana matahari di Aceh, pihaknya bersama tiga ratusan orang yang terdiri atas ilmuan Fakultas MIPA Unsyiah dan anggota BHR akan berkumpul di gedung TDMRC. Mereka akan membawa lima teleskop dari BHR Aceh.
Ia menjelaskan, kacamata yang akan dibagikan tersebut dirancang dengan filter pengaman, sehingga dapat melihat matahari langsung tanpa silau. Warga juga bisa saling bergantian menggunakan kacamata ini.
“Pengamatan gerhana matahari akan berlangsung mulai pukul 06.47 WIB sampai pukul 07.30 WIB. Puncaknya adalah pada pukul 07.22 WIB,” sebut Suhrawardi.
Wilayah Aceh akan ditutupi 70 persen gerhana matahari sabit atau gerhana matahari sebagian.
Usai menyaksikan gerhana matahari, warga yang ingin melaksanakan salat gerhana bisa langsung bertolak ke Masjid Baiturrahim Ulee Lheu, Banda Aceh, yang memang tidak terpaut jauh dari gedung TDMRC.
Pelaksanaan salat gerhana dipusatkan di masjid tersebut oleh pemerintah setempat pukul 08.00 WIB.