News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerhana Matahari

STAIN Malikussaleh Aceh Siapkan Live Streaming Sambut Gerhana Matahari

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah peralatan yang akan digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari Total (GMT) di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Senin (7/3/2016). Selain mengundang masyarakat untuk menyaksikan gerhana matahari, UMSU juga akan menggelar pendidikan dan edukasi tentang ilmu astronomi.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Masrizal

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pusat Studi Ilmu Falak STAIN Malikussaleh akan menyediakan live streming bagi masyarakat ingin menyaksikan gerhana matahari, Rabu 9 Maret 2016 besok.

"Jadi bagi masyarakat yang memang tidak bisa hadir ke KP3 Lhokseumawe, tapi ingin menyaksikan gerhana matahari, bisa mengakses ke http://ustre.am/1uMzn. Masyarakat sudah bisa melihat live streaming sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.30 WIB," kata Kepala Pusat Studi ilmu Falak STAIN Malikussaleh, Tgk Ismail SSy MA, Senin (7/3/2016).

Disamping menyediakan live streaming, dalam mempermudah masyarakat menyaksikan gerhana matahari, pihaknya juga menyediakan proyektor dan layar besar di kawsan KP3.

"Jadi bagi masyarakat yang datang ke KP3, tapi tidak ada kesempatan untuk melihat melalui teleskop ataupun kacamata yang tersedia, maka akan bisa menyaksikan langsung di layar yang kita sediakan di lokasi," ujarnya.

Tgk Ismail Is juga memamparkan, sekarang ini gerhana matahari 9 Maret 2016 sudah menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia, mengingat hanya daratan Indonesia yang dilalui oleh gerhana matahari.

Khusus untuk wilayah Aceh, kini juga sudah terlihat persiapan untuk menyambut peristiwa langka ini, terutama dengan menyiapkan acara salat gerhana matahari secara berjamaah di masjid-masjid di beberapa kabupaten/kota.

"Kita berharap semua masyarakat Aceh punya semangat yang kuat untuk melaksanakan syiar Islam ini berupa salat sunat gerhana dua rakaat secara berjamaah," ujar dia.

Disamping itu, kata Tgk Ismail, proses terjadinya gerhana matahari jauh berbeda dengan gerhana bulan. Gerhana bulan bisa dilihat dengan leluasa dari proses awal sampai akhir, tanpa perlu pelindung mata.

"Gerhana matahari tidak semudah itu, kita perlu alat seperti filter matahari dan kaca las nomor 14 yang mampu menepis cahaya matahari 100.000 kali, sehingga piringan matahari telihat dengan jelas saat gerhana dan aman bagi mata pengamat. Tanpa terlihat piringan matahari, maka prosesi gerhana mustahil bisa dilihat," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini