Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Mati mengenaskan dengan 107 tikaman? Begitulah kondisi Dwiki Sopian yang mayatnya ditemukan di semak di pinggir Jalan Raden Imba Kusuma, Telukbetung Selatan, Lampung.
Tribun Lampung berusaha merekonstruksi pembunuhan terhadap Dwiki, dimulai saat ia ditemukan sampai enam dari tujuh pelaku yang sudah diamankan polisi. Bagaimana kisahnya?
Mayat Tanpa Identitas
Tergeletak seorang pria tanpa identitas di semak-semak pinggir Jalan Raden Imba Kusuma, Telukbetung Selatan, Lampung, Senin (7/3/2016) sore. Tubuhnya telungkup.
Anggi Saputra (18) dan Deri Saputra (17) terkesiap melihat pria yang sudah tak bergerak tersebut. Keduanya belum lama merenggangkan otot kakinya sore itu sejak dari rumah mereka di Jalan H Agus Salim, Kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang Pusat.
Sebagai calon polisi, Deri yang lebih dulu maju dan mengecek pria tersebut. "Kami kaget ternyata sudah mati dan ada luka-luka di tubuhnya," kata dia.
Setelah memastikan pria tadi sudah tak bergerak, Anggi memilih turun ke bawah memanggil warga sekitar. Kakak beradik ini ingin warga menyaksikan apa yang mereka lihat benar-benar mayat. Tanpa pikir panjang warga lalu menghubungi polisi.
Anggota Polsek Telukbetung Selatan dan Polresta Bandar Lampung datang ke lokasi penemuan mayat. Usai digelar olah tempat kejadian perkara, mayat pria tersebut diautopsi di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek.
Petugas yang melakukan olah tempat kejadian perkara tidak menemukan benda-benda mencurigakan. "Kami hanya menemukan mayat korban tanpa identitas," ujar Kapolsek Telukbetung Selatan, Kompol Sarpani.
Dari semua yang paling Sarpani ingat adalah tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Satu di antaranya luka tusuk di dada korban.
Terlalu dini jika polisi menyimpulkan luka tersebut hasil kejahatan. Sarpani lebih menyerahkan pihak medis untuk mengautopsi korban sehingga misteri luka tusuk di dada terungkap.
"Kasusnya saat ini masih penyelidikan. Kami belum bisa menyimpulkan apakah ini tindak kriminal atau bukan," kata alumnus Akademi Kepolisian 2003.
Anggi dan Deri sekian orang yang dimintai keterangan polisi sebagai saksi atas penemuan mayat pria tanpa identitas tersebut.