TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Khusairi (31), warga Jalan Irian Jaya, Pagerwojo, Sidoarjo, Jawa Timur ditemukan tewas oleh warga Perumahan Magersari, Minggu (13/3/2016).
Sebelum menemukan Khusairi tak bernyawa, warga melihat ada enam orang yang mengelilinginya sambil berteriak-teriak.
Teriakan tersebut berisi makian dan cacian kepada satu orang.
"Saat lihat ada satu orang sedang diteriaki enam orang, saya langsung lapor ke RT. Firasat saya tak enak," kata Giovano Sopacua (21).
Teriakan tersebut terdengar sekitar pukul 01.00 WIB. Giovani mendengar suara keributan ini di dekat Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo.
Saat kembali lagi ke tempat tersebut, keenam orang yang tadinya meneriaki Khusairi telah pergi. Namun, Giovano menemukan Khusairi dengan posisi telengkup.
Saat mencoba membangunkannya, ternyata tubuh Khusairi sudah bersimbah darah. Tak hanya penuh ceceran darah, Khusairi sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Langsung kami lapor ke Polsek (Sidoarjo Kota). Saya tidak melihat jelas keenam pelaku tadi," sambungnya.
Berdasarkan hasil olah TKP, Kapolsek Sidoarjo Kota, Kompol Naufil Hartono, mengatakan korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri dan bagian hidungnya mengeluarkan darah.
"Banyak juga ditemukan memar akibat benturan benda tumpul," imbuh Naufil.
Khusairi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusdik Gasum, Porong, untuk diautopsi. Pihaknya belum mengetahui motif pembunuhan ini.
Kendati demikian, Naufil membeberkan pihaknya juga telah meminta keterangan saksi lain yang melihat keenam tersangka.
Pihaknya pun menemukan sejenis pisau daging di sekitar perumahan yang diduga menjadi senjata untuk membunuh Khusairi.
"Kami ada satu saksi kunci yang kemungkinan besar bisa mengungkap pelaku pembunuhan korban ini. Kami akan dalami secepatnya," lanjutnya.