Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Alasan kesal menjadikan Dedi (38) gelap mata sehingga tega menganiaya anaknya Rian Ahmad Harianto (11) hingga mengalami luka robek di bagian leher.
Dedi mengaku bekas luka robek yang ada di anaknya memangĀ berasal dari pecahan kaca dan ia tidakĀ sengaja menggorok leher anak kandungnya itu.
"Itu kena pecahan kaca gelas setalah terjatuh usai saya tendang, " ujarnya saat diperiksa penyidik Polsek Bukit Raya, Selasa (15/3/2016).
Dedi menyebutkan, ia kesal dengan anaknya tersebut karena anaknya tersebut sudah satu minggu tidak pulang.
"Dia (Rian.red) sudah satu minggu tidak pulang. Saya kesal. Kemudian saya tanya, dia malah melawan. Saat itulah saya tendang dan dia terjatuh. Ketika terjatuh itu kena gelas kaca dan pecah. Pecahan itu yang mengenai lehernya, " terang Dedi.
Melihat anaknya sudah dalam kondisi berdarah, Dedi mengaku panik.
"Saya takut nanti dihajar warga. Jadi saya bawa dan saya tinggalkan di daerah Pantai Cermin, Kabupaten Kampar, " ujarnya.
Dedi mengaku sama sekali tidak berniat membunuh anaknya.
"Saya kesal. Itu yang membuat saya panik, " pungkasnya.
Rian Ahmad Rianto (11) selamat dari usaha pembunuhan yang dilakukan ayah kandungnya sendiri, Dedi (38).
Dalam kondisi berdarah akibat luka robek dibagian leher, Rian ditemukan warga di sebuah semak-semak di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Kepada warga, Rian menceritakan bahwa baru saja mengalami tindak kekerasan dan akan dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri.
Dari Rian pulalah kejahatan ayah kandungnya terungkap.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo melalui Kanitreskrim Polsek Bukit Raya, Ipda Bahari Abdi menyebutkan, dari korban yang selamat, pihaknya kemudian berhasil mengungkap usaha pembunuhan sadis tersebut.
Menurutnya, tersangka Dedi sudah diamankan di Mapolsek Bukit Raya.
Tidak hanya Dedi, pihaknya juga mengamankan seorang lelaki lainnya, Zulkifli (28) yang membantu pelaku membuang korban.